Terlalu Sering Terpapar Matahari, Waspadai Kanker Melanoma

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 30 Oktober 2017 19:19 WIB

Ilustrasi Kanker Kulit. wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara beberapa jenis kanker kulit, melanoma maligna atau sering disebut melanoma saja, adalah jenis yang paling mematikan. Insiden melanoma saat ini cukup tinggi terutama pada ras Kaukasian (kulit putih, rambut merah atau terang dan mata biru). Sinar ultraviolet terutama B dan C adalah penyebab utama kanker kulit.

Di Indonesia, melanoma memang bukan kanker kulit yang sering dijumpai. Data dari RS Kanker Dharmais, yang sudah terkonfirmasi ada 119 kasus yang terjadi di Indonesia antara 2005 hingga 2013. Namun karena edukasi dan pengetahuan masyarakat yang kurang, kebanyakan kasus terdiagnosis pada stadium lanjut, saat sudah menyebar ke organ lain.

Melanoma adalah sel kanker yang menyerang sel melanosit, yaitu sel pemberi warna kulit coklat atau kehitaman. Melanoma termasuk jenis kanker paling ganas karena sangat mudah menyebar ke berbagai organ tubuh lain seperti otak, liver. Semakin dalam lokasi melanoma, maka dia akan lebih mudah menyebar. Dokter Kulit dari RS Kanker Dharmais, Aida Sofiati Dachlan Hoemardani mengatakan melanoma dapat terjadi di bagian kulit manapun. Namun pada pria kebanyakan di badan dan pada wanita di tungkai bawah. Pada kulit berwarna, kebanyakan melanoma dimulai di telapak kaki. “Di telapak kaki, penyebabnya lebih karena ada trauma, dan bukan karena sinar UV,” kata Aida dalam diskusi “Terapi terbaru Melanoma” yang diselenggarakan MSD Indonesia di Jakarta, 30 Oktober 2017. Baca: Mau Terbebas dari Tumor Otak? Intip Pengalaman Wanita Ini

i kanker paling sering ditemukan. Aida menjelaskan pada stadium 1 dan 2 Melanoma masih dapat diobati, tetapi jika sudah masuk stadium 3 dan 4, kematian sangat tinggi. “Usia tersering pasien rata-rata di atas 50 tahun. Kematian lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan,” kata Aida.

Penyebab dan faktor risiko penyakit ini adalah paparan sinar ultra violet yang terdapat di sinar matahari, khususnya pukul 12.00-16.00 terus menerus. Ada pula faktor riwayat keluarga yang sudah mengalami kanker kulit melanoma ini, namun faktor riwayat keluarga jarang terjadi di Indonesia.

Kemudian paparan sinar matahari terus menerus di masa anak-anak, atau tanning (menghitamkan kulit). Pada masyarakat kulit putih, risiko penyakit kanker ini lebih tinggi karena jumlah sel melanositnya lebih sedikit.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya