Kanker Kulit Dapat Dikenali Lewat Tahi Lalat

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 31 Oktober 2017 06:50 WIB

Evita mengaku berulang kali berkeinginan untuk menghapus tahi lalat yang ada di sekujur tubuhnya, namun keinginan tersebut ia urungkan. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Kulit dari RS Kanker Dharmais Aida Sofiati Dachlan Hoemardani mengatakan kanker kulit melanoma dapat dikenali dari tahi lalat. Walau begitu hanya 30 persen kanker kulit yang dikenali dari tahi lalat.

Melanoma adalah sel kanker kulit yang menyerang sel melanosit, yaitu sel pemberi warna kulit coklat atau kehitaman. Melanoma termasuk jenis kanker paling ganas karena sangat mudah menyebar. Semakin dalam lokasi melanoma, maka dia akan lebih mudah menyebar. Baca: Terlalu Sering Terpapar Matahari, Waspadai Kanker Melanoma

Aida mengatakan melanoma dapat terjadi di bagian kulit manapun. Namun pada pria kebanyakan di badan dan pada wanita di tungkai bawah. Pada kulit berwarna, kebanyakan melanoma dimulai di telapak kaki. “Di telapak kaki, penyebabnya lebih karena ada trauma, dan bukan karena sinar UV,” kata Aida dalam diskusi “Terapi terbaru Melanoma” yang diselenggarakan MSD Indonesia di Jakarta, 30 Oktober 2017.

Tahi lalat yang dikhawatirkan adalah kanker kulit melanoma memiliki ciri ciri tersendiri. Untuk orang awam, cara mendeteksinya bisa dengan cara Sakuri, alias memeriksa kulit sendiri. Anda bisa menyiapkan cermin yang setinggi badan. Amati kulit sepanjang badan. Untuk memeriksa badan bagian belakang, bisa menggunakan cermin kecil. Cermin kecil itu juga bisa memeriksa sisi badan kiri dan kanan. Untuk di kulit kepala, Anda pun bisa memeriksa tahi lalat dengan pengering rambut. Jangan lupa memeriksa kulit di telapak kaki. Baca: Jakarta Marathon 2017, Hindari Dehidrasi Dampak Maraton

Pada pemeriksaan itu, tahi lalat yang dicari adalah tahi lalat dengan gejala ABCDE. A artinya tahi lalat yang Asimetris. B, alias Border, artinya bentuk tepi tahi lalat tidak bulat karena garis batasnya tidak jelas. C atau Colour, artinya warna tahi lalat tidak rata ada. Pada satu tahi lalat ada yang berwarna merah ada pula yang berwarna cokelat hitam. D artinya Diameter. Ukuran tahi lalat lebih dari enam millimeter. D juga berarti Difference, atau satu tahi lalat yang memiliki perbedaan khusus dibanding seluruh tahi lalat yang ada di seluruh tubuh. Terakhir adalah E atau Evolving, yang artinya membesar dengan cepat. “Jika menemukan ciri-ciri tahi lalat seperti di atas, segera cek ke dokter untuk memastikan,” kata Aida.

Aida mengatakan deteksi dini penting dilakukan. Menurutnya,sejak 2005 hingga 2013 tercatat ada 119 kasus kanker kulit Melanoma di RS Dharmais. Hampir semuanya tidak tertolong lagi datang ke dokter sudah dalam kondisi tinggi atau stadium tinggi. “Kalau lebih awal terdeteksi, dan masih stadium awal, melanoma tinggal di angkat,” katanya.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya