YesDok Solusi Mudah Berkonsultasi dengan Dokter

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Kamis, 9 November 2017 13:50 WIB

Layanan YesDok (ANTARANews)

TEMPO.CO, Jakarta - Berangkat dari kesenjangan rasio jumlah dokter dengan pasien di Indonesia, YesDok meluncurkan sebuah aplikasi yang memungkinkan setiap orang terhubung mudah dengan dokter umum berlisensi guna melakukan konsultasi medis melalui telepon, SMS, bahkan panggilan video.

Aplikasi YesDok memasangkan pasien dengan dokter yang tepat setelah pasien menjawab beberapa pertanyaan terkait gejala dan kondisi medis yang dialami, kata YesDok Indonesia dalam siaran persnya, Rabu.

Apabila pasien memiliki pertanyaan medis, mereka akan terhubung langsung dengan seorang dokter umum yang akan memberi konsultasi dan menyarankan perawatan lebih lanjut. Baca juga: Kahiyang Ayu Menikah, Hadirkah Para Mantan di Pernikahannya?

Jika perlu, para dokter juga merekomendasi obat yang bisa dibeli tanpa resep dari dokter, serta memberitahu pasien tentang petunjuk penggunaan dan dosis yang sesuai.

Berbeda dengan aplikasi telemedicine lainnya di dalam negeri, platform YesDok juga dirancang untuk mempermudah dokter dalam membagikan gambar dan instruksi selama konsultasi.

Saat menggunakan aplikasi, dokter yang menjadi mitra diharuskan untuk berinteraksi dengan pengguna melalui laptop atau desktop, dan tidak melalui ponsel mereka. Hal ini dimaksudkan agar dokter dapat melakukan panggilan yang lebih stabil, serta lebih bebas untuk membagikan dokumen-dokumen penting.

YesDok juga memberikan pelatihan khusus dalam bidang komunikasi konsultasi kepada dokter yang menjadi mitranya untuk memastikan adanya interaksi yang mulus dan profesional antara dokter dan pasien. Baca:Pernah Mimpi Dikejar Sesuatu? Simak 5 Maknanya

Dokter yang menjadi mitra YesDok diminta untuk menggunakan terminologi berstandar internasional ketika berkonsultasi, yaitu standar Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait atau yang sering dikenal dengan sebutan ICD10.

Dengan penggunaan standar ICD10 dalam mengisi dokumen medis, pengguna YesDok bisa lebih mudah mencari pengobatan di mana pun mereka berada. Hal ini sangat berguna bagi tenaga kerja migran Indonesia dan penduduk lokal yang bepergian ke luar negeri.

Sehubungan dengan itu, YesDok memiliki profil pengguna yang sangat beragam, di antaranya para pekerja profesional yang bekerja 12 jam sehari dan hanya memiliki sedikit waktu untuk mengunjungi dokter.

Sebagai bagian dari peluncurannya, YesDok menawarkan kredit sebesar Rp200.000 (USD15) untuk pendaftar baru agar bisa melakukan konsultasi percobaan. YesDok menetapkan biaya per 10 menit konsultasi dengan dokter, dan pengguna bisa dengan mudah mengisi kembali nominal kredit mereka ketika ingin melakukan konsultasi lebih lanjut. Baca:Diabetes, Jeda Antar Olahraga Sebaiknya Tidak Lebih dari 2 Hari

Tidak seperti konsultasi medis dengan dokter di rumah sakit, dokter yang menjadi mitra di YesDok tidak diberikan insentif finansial untuk menyarankan perawatan medis atau pemeriksaan.

"Kami ingin mengubah budaya dalam hal perawatan medis di Indonesia. Biasanya, dokter meminta pasien datang ke kantor mereka, karena memiliki kewajiban untuk ikut menjaga kesuksesan finansial dari rumah sakit,” kata CEO YesDok, Irwan Hartanto.

Startup bidang kesehatan YesDok Indonesia dipimpin oleh Irwan Hartanto sebagai CEO, Harry Darmawijaya (CFO), Fariz Tadjoedin (CTO), dan Marshell T. Handoko (Kepala Dokter untuk YesDok Indonesia)

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya