Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 27 Desember 2017 18:16 WIB

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos, di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Serat dikenal sebagai sahabat terbaik manusia yang ingin menurunkan berat badan. Jika mengonsumsi apel seberat 30 gram misalnya, kandungan air, lemak, dan daging apel dipisahkan di dalam tubuh Anda. Setelah proses pemisahan itu, serat murni yang tersisa dan diolah tubuh kita hanya sekitar 5 gram. Fakta tersebut di ungkap Konsultan Gastrohepatologi Anak, Frieda Handayani Kawanto, di Jakarta, belum lama ini.

Lalu, apa manfaat serat yang hanya 5 gram ini? Frieda menjelaskan di dalam tubuh kita ada bakteri baik dan bakteri jahat yang disebut mikrobiota. Mikrobiota yang bersemayam di dalam usus bisa memengaruhi suasana hati, perilaku, hingga kecerdasan anak. Baca: Khasiat Apel dan Tomat untuk Paru-Paru Bekas Perokok

“Sehingga, usus disebut sebagai otak kedua. Kronologinya begini, serat yang masuk ke dalam tubuh terdiri serat soluble (larut dalam air) dan insoluble (tidak larut dalam air). Di dalam usus, serat difermetasi atau diragikan oleh bakter-bakteri baik salah satunya, Lactobacillus,” kata Frieda yang menjadi pembicara dalam Penutupan Program Edukasi Kebiasaan Makan Sehat 2017 bersama SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur.

Hasil fermentasi dari mikrobiota terhadap serat yang kita makan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang fungsinya macam-macam. Misalnya, membuat penyerapan kolesterol dalam darah berkurang. Selain itu, menghasilkan energi untuk sel usus besar agar penyerapan makanan lebih maksimal. Saraf di usus banyak yang berhubungan dengan saraf otak. Baca: 8 Trik Langsing di 2017, dari Diet sampai Olahraga Berpasangan

“Kalau kondisi usus baik, maka saraf-saraf di usus mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak sehingga tercipta suasana hati yang bahagia. Karenanya, konsumsi sayur dan buah sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin dan mineral dari sayur serta buah meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar pencernaan, dan mengurangi risiko terjangkit penyakit tidak menular seperti jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas,” kata dia. Baca: Proyeksi 2018, Tren Fashion Bakal Lebih Sporty dan Anti Mandul

Advertising
Advertising

Sayur dan buah harus diperkenalkan kepada si kecil sejak dini. Karenanya SGM Eksplor Buah dan Sayur menggelar kampanye Healthy Eating Habit (HEH) di 20 PAUD di Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat. Marketing Manager SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur, Monica Ang mengatakan program yang dihelat sejak Maret hingga September 2017 ini dibagi 2 gelombang. "Tujuannya meningkatkan kesadaran para ibu soal pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak.”

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

19 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

36 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya