Ikuti Diet Keto? Waspadai Bahaya Penyakit Jantung, Stroke

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 20 Januari 2018 19:15 WIB

Front Page Cantik. Diet Ketogenik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh ideal adalah idaman semua orang, baik pria dan wanita. Berbagai cara pun dilakukan orang, salah satunya dengan dengan diet ketosis, atau lebih terkenal dengan diet keto.

Ahli Gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Diana F. Suganda mengatakan cara kerja diet ini ialah mengurangi asupan karbohidrat sebagai penghasil energi. Karena kurang karbohidrat tubuh mencari sumber energi lain seperti lemak hati yang dipecah menjadi sumber energi. “Jadi mereka tidak makan nasi, mi, pasta, kue. Akhirnya mereka memanfaatkan lemak menjadi sumber energi mereka. Bahkan tubuh akan adaptasi sumber energi baru dari lemak yang ada di hati, bukan dari glukosa yang berasal dari karbohidrat,” kata Diana saat ditemui dalam acara ‘Menyambut Hari Gizi Nasional’, di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu 17 Januari 2018. Baca: 3 Area Kesehatan Prioritas pada 2018, Kesehatan Usus

Bahkan menurut Diana penggunaan lemak yang akhirnya diubah menjadi energi meningkat menjadi 60 persen. Menurut Diana, tubuh secara normal membutuhkan karbohidrat yang nantinya akan mengeluarkan insulin. Insulin itu akan mengubah glukosa pada karbohidrat sel dalam darah yang akan menjadi energi. Energi digunakan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas. Tanpa adanya karbohidrat, maka energi dihasilkan dari lemak cadangan yang ada di dalam tubuh. “Bila lemak menjadi sumber energi, maka penurunan lemak di tubuh akan lebih cepat," katanya.

Cadangan lemak pada pelaku diet keto ini akan dipecah dan mengalir dalam darah mereka. Kondisi ini mengakibatkan kadar lemak dalam darah pada tubuh pelaku diet keto akan tinggi. "Hal ini mengkhawatirkan, karena lemak dalam darah akan menimbulkan plak yang akan menempel di saluran darah seluruh tubuh. Bila plak itu terus menumpuk, maka akan berefek penyumbatan saluran darah dan menimbulkan penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner, stroke, hingga serangan jantung," kata Diana. Baca: Sering Mimpi Buruk? Lakukan Ini agar Cemas Hilang

Diana mengatakan beberapa pelaku diet keto mengerti sebaiknya mengkonsumsi lemak sehat yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, atau minyak kelapa murni. Tapi tidak jarang mereka salah persepsi, sehingga lebih suka memakan lemak jenuh seperti kulit ayam saja atau santan. belum ditambah lagi kebiasaan mereka makan gorengan," kata Diana.

Advertising
Advertising

Diana mengatakan diet keto tidak bisa menjadi pilihan diet jangka panjang. Ia mengatakan bila terlalu lama darah mengandung lemak jahat karena tidak ada karbohidrat dalam tubuh, maka penyakit pun akan datang. Baca: Sophia Latjuba Pilih Diet Vegan, Apa Itu?

Ia menjelaskan, sebenarnya diet keto sendiri dikembangkan untuk pasien anak epilepsi. Menurut Diana, para pasien epilepsi akan kambuh bila ada serangan di otak mereka. Rangsangan serangan itu ada karena kadar glukosa yang terlalu tinggi. Untuk mengurangi serangan itu, maka dokter penemu diet keto akan menyarankan agar pasien memakan makanan rendah kalori. "Hal ini untuk mencegah kejang dan penyakit di otak. Anjuran ini malah digunakan untuk orang yang ingin diet demi menguruskan badan," katanya.

Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

5 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

16 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

18 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

25 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

29 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

35 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

38 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya