Waspada Migrain : Penyakit Jantung Mengintai, Tilik Risetnya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Senin, 5 Maret 2018 06:50 WIB

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara migrain dengan kecenderungan seseorang untuk menderita penyakit kardiovaskular. Anda yang punya riwayat migrain perlu waspada.

Penyakit kardiovaskular tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan kanker dan kecelakaan. World Health Organization (WHO) mendefiniskan kardiovaskular sebagai penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Baca: Sibuk di Siang Hari? Olahraga Malam Saja, Ini 4 Kelebihannya

Menurut WHO, pada 2008 ada lebih dari 17 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular. Beberapa penyebabnya adalah tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, kurang bergerak. Kolesterol tinggi, kegemukan, diet tidak seimbang, dan konsumsi alkohol secara berlebihan.

Dalam penelitian di Denmark baru-baru ini juga menemukan bukti baru bahwa penderita migrain juga rentan dengan masalah kardiovaskular.

Dokter Kaper Adelborg, peneliti dari Rumah Sakit Universitas Aarhus Denmark, menuturkan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti pendukung soal migrain sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular baik pada pria ataupun wanita.

Advertising
Advertising

Temuan terbaru ini membuat orang yang berisiko kena penyakit kardiovaskular bisa dibilang meningkat, karena secara umum migrain banyak diderita orang.

Peneliti juga mencatat satu dari lima orang yang menderita migrain mengalami kelainan kronis yang ditandai dengan sakit kepala parah serta rasa mual.

Penelitian tersebut memeriksa data pada 51.000 pasien yang telah didiagnosis migrain, sedangkan untuk kelompok kontrol lebih dari 510.000 orang serupa yang tidak memiliki riwayat migrain. Pada kelompok migrain, sebagian besar pasien adalah wanita dan biasanya pertama kali didiagnosis ketika mereka berusia sekitar 35 tahun. Baca: Jennifer Lawrence Vs Diet Balerina, Intip Menu Dietnya

Pada awal penelitian, tidak ditemukan peserta yang menderita serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer, gangguan irama jantung, gumpalan pada pembuluh darah dalam pada kaki mereka, atau gagal jantung.

Namun, setelah 19 tahun masa tindak lanjut, sebanyak 2.451 orang dengan riwayat migrain memiliki risiko setidaknya satu dari masalah kardiovaskular, dan 575 orang memiliki risiko lebih dari satu.

Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak migrain, mereka memiliki risiko dua kali lipat lipat terkena stroke. Sebanyak 49% lebih lebih cenderung mengalami serangan jantung, dan 59% lebih mengalami pembekuan pada pembeluh darah di kaki, 25 persen mungkin mengalami detak jantung yang tidak teratur.
Ilustrasi alat pacu jantung. shutterstock.com

Kendati demikian, riwayat migrain tampaknya tidak mempengaruhi risiko gagal jantung atau penyakit arteri perifer. Risiko absolut dari masalah jantung ini rendah. Pada studi ditemukan sebanyak 25 di setiap 1.000 orang dengan migrain mengalami serangan jantung, sedangkan jika tanpa riwayat migrain ditemukan sebanyak 17 dari setiap 1.000 individu.

Demikian pula, 45 dari 1.000 orang dengan migrain mengalami jenis stroke yang paling umum, jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat sakit kepala hanya ditemukan 25 dari 1.000 orang yang mengalami stroke.

Sementara itu untuk risiko pembekuan darah di kaki, 27 dari setiap setiap 1.000 orang dengan migrain, sedangkan 18 dari 1.000 orang tanpa sakit kepala sebelah ini.

Sebanyak 47 dari 1.000 orang ditemukan mengalami detak jantung yang tidak teratur, dibandingkan orang yang tidak mengidap migrain risiko hanya dialami 34 dari 1.000 individu. Baca: Putri Marino Menikah, Apa Makna Putih pada Gaun Pengantinnya?

Secara umum, risiko masalah kardiovaskular yang terkait dengan migrain lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat migrain dengan aura seperti gejala visual lampu berkedip atau berkilauan, garis zigzag atau bintang.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah beberapa orang dengan migrain mungkin belum didiagnosis dengan benar. Kelemahan lain adalah peneliti tidak memiliki data mengenai faktor lain seperti kebiasaan olahraga yang secara independen dapat mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular.

Namun, Direktur Institut Kesehatan Masyarakat Charite Universitatsmedizin di Berlin Tobias Kurth mengatakan temuan tersebut dapat menambah bukti bahwa bahkan orang muda dan sehat pun dapat terkena penyakit kardiovaskular jika mereka mengalami migrain.

Migrain, khususnya migrain dengan aura, sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan ada peningkatan bukti bahwa migrain juga terkait dengan penyakit kardiovaskular non-stroke lainnya, seperti infark miokard dan kematian,” kata Kurth seperti dikutip dari Reuters.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya