Gangguan Bipolar Sering Dianggap Aib, Kenali Gejala dan Jenisnya

Selasa, 20 Maret 2018 18:30 WIB

Penyanyi Demi Lovato mengakui jika dirinya telah didiagnosis bipolar, dan ia merasa lega telah tahu. Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem. Gangguan ini juga diderita sejumlah selebritas. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar (GB) mungkin masih dipandang sebagai suatu penyakit yang mencerminkan aib. Seseorang dengan penyakit ini sering disangkut-paut dengan sikap gila, sehingga masih banyak orang yang mungkin takut atau enggan untuk membantu seseorang dengan gangguan bipolar. Hal ini disebabkan salah satu gejala yang timbul pada penderita gangguan bipolar yaitu peralihan suasana hati secara cepat, dari rasa senang berlebihan menjadi sedih, atau sebaliknya.

Lalu, apakah jika Anda merasakan senang atau sedih yang berlebih menjadi tanda Anda mengalami GB?

Dokter sekaligus konsultan spesialis kejiwaan, Hervita Diatri, menjelaskan bahwa setiap orang berhak dan wajar untuk merasa senang serta sedih. Perasaan tersebut menjadi hal yang tidak wajar ketika tiga hal yang merupakan elemen dari gangguan bipolar mengalami perubahan. “Tiga elemen tersebut adalah perasaan, pikiran dan perilaku," kata Hervita saat menjadi narasumber acara seminar kesehatan memperingati World Bipolar Day 2018 pada 20 Maret 2018 di Jakarta. Baca: Siti Nurhaliza Melahirkan, Anak Perempuan Perpanjang Umur Ayah

Seseorang mengalami gangguan bipolar bila ketiga elemen ini mengalami perubahan secara bermakna, menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan sekitar, serta mengalami gangguan fungsi. Yang dimaksud dengan gangguan fungsi itu sendiri adalah fungsi peranan dalam aspek-aspek kehidupan. Seperti fungsi sosial, seseorang dengan gangguan bipolar cenderung menjadi tidak memiliki teman. Bahkan berhenti dari pekerjaan atau sekolahnya. Jika dilihat dari aspek psikologis, penderita gangguan bipolar akan kehilangan perasaan sejahtera dan damainya.

Dokter yang akrab disapa Vita ini mengatakan bahwa penyebab dari GB memang masih sulit diterapkan. Hal ini karena gangguan bipolar dapat disebabkan dari beberapa banyak faktor, seperti faktor biologis, psikologi, sosial, kultural dan spiritual.

Para narasumber dalam acara seminar kesehatan: World Bipolar Day 2018 dan Launching Boneka Hagi pada 20 Maret 2018 di Jakarta.TEMPO/Anastasia Davies

Advertising
Advertising

Faktor biologis, menurut Vita, memang memegang peran besar yang dikaitkan dengan faktor genetik dan ketidakseimbangan zat pengatur di otak. Namun, bagi seseorang yang memiliki potensi gangguan bipolar berdasarkan riwayat genetik, dapat meminimalisir risiko tersebut dengan mengubah gaya hidup lebih sehat dan sadar serta peduli akan kebutuhan dan perasaan diri sendiri. “Sedangkan, secara psikososial, gangguan bipolar dikaitkan dengan pola asuh pada masa kanak dan berbagai faktor stres dari lingkungan sekitar,” kata Vita. Baca: Lady Gaga Mengidap Fibromyalgia, Pasien Sering Dianggap Gila

Menurut Vita, gangguan bipolar memiliki dua macam tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Gangguan bipolar dengan tipe 1 ditandai dengan episode mania. Pada periode ini, Anda mengalami suatu perasaan tertentu, misalnya Anda akan merasa gembira atau senang yang berlebih. Setelah itu ada episode hipomania alias memiliki perasaan rasa gembira atau depresi memiliki perasaan sedih. “Gangguan bipolar tipe 2 ditandai dengan episode hipomania, dimana penderita saat ini atau sebelumnya pernah mengalami gejala depresif yang dominan,” kata Vita. Seseorang dengan GB tipe 2 tidak pernah mengalami episode mania. Baca: Waspadai Ablasi Retina, Bisa Akibatkan Kebutaan Mata

Namun, kata Vita, seseorang yang mengalami satu kali episode diantara dua jenis gangguan bipolar tersebut tidak langsung didiagnosis menderita gangguan bipolar. Ada jangka waktu yang menjadi ukuran bagi para ahli/psikiater untuk mengindikasikan seseorang mengalami gangguan bipolar. “Untuk tipe 1 jika pasien mengalami pengulangan episode selama satu minggu baru kami indikasikan gangguan bipolar, sedangkan untuk tipe 2 jika pasien mengalami pengulangan episode dalam jangka waktu empat hari,” kata Vita

Berita terkait

Waspada Bipolar pada Anak, Cek 3 Tanda Utamanya

29 Oktober 2019

Waspada Bipolar pada Anak, Cek 3 Tanda Utamanya

Bipolar tak hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya. Cek tanda-tandanya.

Baca Selengkapnya

Mengidap Bipolar, Kanye West Pernah Diborgol Agar Keluarga Aman

31 Mei 2019

Mengidap Bipolar, Kanye West Pernah Diborgol Agar Keluarga Aman

Rapper asal Amerika Serikat, Kanye West bercerita tentang dirinya yang menderita bipolar. Ia pernah diborgol agar tidak menyakiti anak dan istrinya.

Baca Selengkapnya

Selain Kanye West, 3 Pesohor ini Juga Alami Gangguan Bipolar

31 Mei 2019

Selain Kanye West, 3 Pesohor ini Juga Alami Gangguan Bipolar

Kanye West telah membuka diri tentang penyakit gangguan bipolar yang dideritanya. Siapa lagi pesohor yang alami bipolar?

Baca Selengkapnya

Selain Mariah Carey, 3 Seleb Berikut Juga Mengalami Bipolar

18 April 2018

Selain Mariah Carey, 3 Seleb Berikut Juga Mengalami Bipolar

Mariah Carey bukan satu-satunya selebriti yang terbuka mengenai bipolar

Baca Selengkapnya

Penderita Bipolar 15 Kali Lebih Banyak Ingin Bunuh Diri

31 Maret 2018

Penderita Bipolar 15 Kali Lebih Banyak Ingin Bunuh Diri

Penderita gangguan bipolar diperkirakan mencapai 34-36 persen populasi. Penderita bipolar akan merasa 15 kali lipat lebih sering untuk bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

21 Maret 2018

Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

Kondisi orang dengan gangguan bipolar cenderung memburuk jika tidak dikendalikan. Simaka beberapa solusi yang patut dilakukan.

Baca Selengkapnya

Depresi? Coba Lakukan Kegiatan Menggambar untuk Terapi

21 Maret 2018

Depresi? Coba Lakukan Kegiatan Menggambar untuk Terapi

Menggambar bisa membantu kita keluarkan uneg uneg. Menggambar sesuatu menjadi salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan kala depresi melanda.

Baca Selengkapnya

Gangguan Bipolar, Coba Ekspresikan Perasaan Pada Boneka Hagi

20 Maret 2018

Gangguan Bipolar, Coba Ekspresikan Perasaan Pada Boneka Hagi

Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik. Boneka Hagi bisa jadi wadah bentuk ekspresi bagi penderita gangguan bipolar.

Baca Selengkapnya

Dolores O'Riordan Mengatasi Kondisi Mental dengan Bahagia

16 Januari 2018

Dolores O'Riordan Mengatasi Kondisi Mental dengan Bahagia

Dalam sejumlah wawancara Dolores O'Riordan mengaku sempat alami pelecehan seksual saat kecil menyebabkan dirinya alami anoreksia, depresi

Baca Selengkapnya

Waspada, Putus Cinta bisa Picu Bipolar

23 November 2017

Waspada, Putus Cinta bisa Picu Bipolar

Faktor penyebab penyakit bipolar ini bisa berbagai macam salah satunya penderita mengalami peristiwa yang bermakna misalnya putus cinta

Baca Selengkapnya