Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

image-gnews
ilustrasi bipolar (pixabay.com)
ilustrasi bipolar (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi orang dengan gangguan bipolar cenderung memburuk jika tidak dikendalikan. Pemikiran dan perasaan kesendirian yang kronis, bila tidak dipulihkan dapat menjurus kepada hal-hal negatif, bahkan bunuh diri. Untuk itulah, kepedulian dan dukungan dari berbagai pihak akan meningkatkan serta menjaga stabilitas kesehatan mental orang dengan gangguan bipolar.

Menghadapi seseorang dengan gangguan bipolar secara tenang memang bukan hal yang mudah. Namun, bukan berarti seseorang dengan gangguan bipolar harus dijauhi atau ditakuti. Peran lingkungan sekitar, termasuk keluarga, dalam mencari informasi terkait gangguan bipolar dan mau menemani serta mencoba memahami seseorang dengan gangguan bipolar menjadi salah satu upaya pemulihannya.

Baca juga:
Heboh Surat Lamaran Kerja Steve Jobs, Begini Cara Membuat CV
Mau Jadi Vegetarian Takut Kekurangan Gizi? Simak Komunitas Vegan
Depresi? Coba Lakukan Kegiatan Menggambar untuk Terapi

Dokter sekaligus konsultan spesialis kejiwaan, Hervita Diatri, menjelaskan pengelolaan dan pengendalian diri bagi seseorang dengan gangguan bipolar. "Untuk pengelolaan dan pengendalian bipolar tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Lakukan pola hidup yang sehat," ungkapnya dalam acara seminar kesehatan dalam rangka memperingati Hari Bipolar Sedunia dan Peluncuran Boneka Hagi pada 20 Maret 2018 di Jakarta.

Pola hidup yang dimaksud tentu saja meliputi istirahat atau waktu tidur yang cukup, mengatur pola makan dan minum, juga rutin melakukan olahraga. Selain itu, upayakan untuk selalu bersyukur dan mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri setiap hari. Hal ini untuk menyingkirkan perasaan kesepian, kesendirian juga rendah diri.

"Dengan membuat perencanaan jangka pendek dengan target yang realistis juga menjadi salah satu upaya dalam pengelolaan dan pengendalian diri seseorang dengan bipolar." Dan, yang terakhir, gangguan bipolar dapat dikelola diri sendiri dengan membina kontak sosial, hindari keinginan atau perasaan untuk selalu sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak keluarga juga mempunyai peran yang penting dalam pengendalian dan pengelolaan seseorang dengan gangguan bipolar, "Bukan mengawasi. Berikan dukungan juga pendampingan bagi seseorang dengan gangguan bipolar," ungkap dokter yang akrab disapa dr. Vita ini. Rasa percaya keluarga bahwa seseorang dengan gangguan bipolar dapat dikendalikan dan diatasi mempengaruhi tingkat rasa percaya diri penderita gangguan bipolar itu sendiri.

Untuk itu, bukan hanya peningkatan rasa percaya diri dan rasa syukur dari seseorang dengan gangguan bipolar yang dibutuhkan, namun dari pihak keluarga juga memiliki peran penting. Keluarga harus turut berperan dalam memelihara kontak sosial seseorang dengan gangguan bipolar, "Ajak dalam acara-acara keluarga, seperti arisan misalnya. Jangan biarkan sendiri dirumah. Itu bisa memicu munculnya pikiran-pikiran berlebih yang menuju hal-hal negatif," kata Vita.

Setelah diri sendiri dan keluarga, masyarakat juga diharapkan dapat berperan dalam pengelolaan dan pengendalian seseorang dengan gangguan bipolar tersebut. Dengan pemberian peluang dari masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas komunitas, akan membuat masyarakat mendapatkan informasi terkait gangguan bipolar dan mampu memahami seseorang dengan kondisi tersebut. Jika masyarakat mampu memahami dan mendapatkan informasi seputar gangguan bipolar secara tepat, hal tersebut bisa membuat penderitanya diterima dan didukung dalam lingkungannya.

Yang terakhir, Vita melanjutkan, peran pemerintah dalam pengendalian dan pengelolaan seseorang dengan gangguan bipolar juga penting. "Pemerintah dapat memberikan perlindungan, penghargaan, dan pemenuhan kebutuhan bagi pemulihan serta pengembangaan seseorang dengan gangguan bipolar," dan Vita juga menjelaskan bahwa pemerintah dapat berperan, dalam hal ini, dengan menyediakan sumber daya yang memadai untuk mejalankan terapi bagi seseorang dengangangguan bipolar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

5 hari lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Sidang ini beragenda pemeriksaan keterangan saksi yakni empat pejabat di Kementerian Pertanian yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian. TEMPO/Imam Sukamto
Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

17 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

18 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

18 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

19 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

19 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang