3 Jurus Menangkal Hoax, Betulkah Ekstrak Biji Apel Atasi Kanker?

Minggu, 8 April 2018 17:23 WIB

Ilustrasi Anti-Hoax

TEMPO.CO, Jakarta - Sering munculnya berita hoax saat ini membuat masyarakat harus lebih pintar dan kritis tehadap informasi yang beredar. Dampak yang diterima bukan hanya mempercayai informasi yang salah, namun juga terbuangnya waktu Anda.

Hal ini disampaikan dr. Gregorius Ben Prajogi, Sp.Onk.Rad pada acara Anniversary Cancer Information and Service Center(CISC) pada 7 April 2018 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ben memberikan materi berita hoax, khususnya dalam berita kesehatan.

Baca juga:
Kenapa Uji Klinis Penting dalam Sebuah Terapi? Begini Jawabnya
Hindari Konsumsi Tiga Makanan Ini Bila Menyetir Perjalanan Jauh


Beberapa hoax yang beredar, misalnya tentang bahwa penyakit kanker muncul akibat perkembangan zaman. Padahal menurut Ben, sejak zaman purbakala sudah ditemukan kanker pada tulang, berdasarkan penemuan dari ilmuwan University of The Witwatersrand, Afrika Selatan. Penemuan tersebut membuktikan bahwa penyakit kanker sudah ada sejak 1,7 juta tahun lalu. Tim peneliti dari University of Granada juga menemukan kasus kanker multiple myeloma, salah satu tipe kanker tulang sumsum, ditemukan pada mumi laki-laki berusia 3.800 tahun di pekuburan Firaun di Mesir.

Kemudian ada juga berita bahwa Superfoods menyembuhkan kanker. Faktanya, sampai saat ini belum ada bukti klinis bahwa suatu makanan tertentu dapat menyembuhkan atau mencegah kanker. Pernah ada kasus pada pasien kanker paru, diberikan Vitamin A, C dan E dengan dosis tinggi malah membuat kanker paru pasien memburuk. "Intinya, boleh mencoba metode atau gaya hidup dengan superfoods namun jangan berekspektasi tinggi," katanya.

Ben juga menyebutkan tentang berita soal ekstrak biji apel dapat menyembuhkan kanker. "Faktanya, dalam ekstrak biji apel terdapat kandungan sianida," ungkap Ben.

Dengan perkembangan teknologi informasi, berita hoax tidak hanya disebarkan melalui media online. Aplikasi obrolan, seperti Whatsapp, sering dijadikan tempat untuk menyebarkan informasi hoax secara berantai. Maka dari itu Ben memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat saat menerima informasi melalui internet.

"Pertama, biasanya informasi hoax diawali dengan huruf besar(capslock) dan juga menggunakan banyak emoji," Ben juga menjelaskan bahwa menggunakan nama tokoh atau instansi besar menjadi ciri dari berita hoax. Oleh karena itu, ketika menerima berita yang menggunakan nama atau instansi besar tertentu, Anda harus mengecek kebenarannya dengan langsung memeriksa situs resmi atau kontak resmi dari yang bersangkutan.

Baca: Betulkah Ada Cell Cure di RSPAD Gatot Subroto? Ini Faktanya

Kedua, umumnya berita hoax menyelipkan bumbu teori konspirasi dalam informasinya. "Ini juga harus diwaspadai. Jangan mudah percaya dan terpancing dengan informasi apapun yang ada." Menurut Ben, Anda bisa memastikan kebenaran berita tersebut dengan mengecek sumber referensi terkait. Apakah berita tersebut mencantumkan sumber informasi yang valid atau tidak.

Advertising
Advertising

"Ketiga, hindari sumber yang memiliki kredibilitas rendah. Jangan mudah percaya dengan berita yang berasal dari sumber yang tak jelas," katanya. Ben juga menyebut beberapa situs yang bisa dipertanggungjawabkan isinya (alias tidak hoax), misalnya terkait berita kanker. Yaitu cancer.org, cancerresearchuk.org, dan cancer.gov.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

6 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya