3 Trik Jitu Pilih Terapi Baru, Jadilah Pasien Pintar

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Minggu, 8 April 2018 18:30 WIB

Ilustrasi - Spesialis Dokter Layanan Primer. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih terapi yang berujung pada hasil maksimal untuk pasien, penggiat gerakan penyadaran tentang layanan kanker di Indonesia, dr Inez Nimpuno MPS, MA. menyebutkan bahwa masyarakat harus dikondisikan untuk tahu bahwa standar terapi medis harus ber basis bukti ilmiah atau Evidence Based Medicine (EBM).

EBM adalah hasil dari sebuah proses panjang uji ilmiah yang secara sederhananya bisa di golongkan menjadi dua tahap: tahap uji di laboratorium dan tahap uji pada manusia (uji klinis).

Baca juga:
Betulkah Ada Cell Cure di RSPAD Gatot Subroto? Ini Faktanya
Kenapa Uji Klinis Penting dalam Sebuah Terapi? Begini Jawabnya
Hindari Konsumsi Tiga Makanan Ini Bila Menyetir Perjalanan Jauh


Inez yang dihubungi TEMPO.CO melalui surat elektronik, ini juga menyebutkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan harus sadar bahwa praktek yang tidak ber-EBM akan menaruh pasien pada posisi yang lemah, tidak terlindungi.

“Adalah tugas bersama antara pemerintah, pihak swasta, tenaga medis, masyarakat sendiri dan industri untuk membekali masyarakat dengan ‘perlindungan’ ini,” kata Inez yang kini bekerja sebagai staff bidang kebijakan kesehatan, di Kementerian Kesehatan di Canberra, Australia,

Contoh praktek tidak ber-EBM adalah banyaknya praktek dan iklan pengobatan alternatif. Supaya tidak tertipu, pihak masyarakat (pasien) sendiri bisa mulai dengan bersikap kritis terhadap informasi layanan kesehatan yang diterima,

Caranya? Inez menyampaikan 3 hal. Pertama, jangan gampang percaya pada iklan, “Cari second opinion pada dokter lain,” katanya.

Kedua, laporkan ke pihak yang berwenang jika curiga ada tindakan terapi yang tidak benar. Ketiga, jadilah ‘pasien pintar’. "Penting untuk ‘self-help’, menghindari penyedia layanan kesehatan yang berpraktek semaunya, tanpa bukti ilmiah, asal ambil untung dan terkenal," kata Inez.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya