Kelainan Genetik Langka Anak Joanna Alexandra, Ini Kata Dokter

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 29 April 2018 18:39 WIB

Joanna Alexandra. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspresi Ziona Eden langsung berubah saat Joanna Alexandra, ibunya, menaruhnya di matras di ruang fisioterapi Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta. Dari yang semula berwajah datar lantaran baru saja terjaga, bayi 10 bulan itu tiba-tiba berguling ke sana-kemari, lalu melengking. Kaki mungilnya ikut menendang-nendang setiap kali ia terlentang. "Ini lagi sehat banget," kata Joanna Alexandra mengomentari tingkah Ziona, Rabu dua pekan lalu.

Aktris dan model ini begitu bersyukur anak keempatnya itu makin sehat. Zio—panggilan akrab Ziona—lahir dengan banyak kelainan. Ukuran kepalanya lebih besar dan kaki melengkung ke dalam. Baru saja Joanna syok melihat kondisi anak yang dilahirkannya, dokter yang menangani Zio membawa kabar lebih mencengangkan. "Katanya jangan pikirin kakinya sekarang, yang lebih gawat justru pernapasannya," ujar Joanna Alexandra.

Baca: Gila Kerja Anak Muda, Tidak Hanya di Amerika Serikat

Kesulitan napas ini membuat Zio mesti diinapkan hampir dua pekan di neonatal intensive care unit. Dari hasil pemeriksaan, Zio menderita laringomalasia, kelainan bawaan di daerah laring, yaitu saluran napas di bawah tenggorokan, yang membuatnya kesulitan bernapas.

Makin lama, Joanna dan suami, Raditya Oloan, menemukan banyak masalah lain pada Zio, seperti tak merespons suara dan belum mampu mengangkat kepala pada usia tiga bulan. Dokter yang merawat Zio curiga ada masalah lain pada anak ini. Benar saja. Dari hasil pemeriksaan, tulang pinggul Zio ternyata tak berada di tempatnya. Langit-langit mulutnya juga bermasalah dengan dagu kecil. "Tiga bulan lalu baru ketahuan Zio menderita kelainan campomelic dysplasia," kata Joanna.

Advertising
Advertising

Campomelic dysplasia merupakan salah satu kelainan genetik langka. Ibarat desain bagi tubuh, genetik merupakan cetak biru bagi semua organ. Karena cetak birunya tak normal, bagian tubuh yang "dibuat" jadi bermasalah.

Baca: Tak Hanya Kim Jong Un, 5 Kepala Negara Ini pun Punya Aturan Unik

Kelainan yang pertama kali terlihat biasanya adalah bagian tungkai, kaki, dan lengan. Menurut dokter bedah ortopedi dan traumatologi anak, Aryadi Kurniawan, mereka yang terlahir dengan campomelic dysplasia umumnya memiliki kaki dan lengan pendek serta melengkung ke dalam. "Karena blueprint-nya bermasalah, keluarnya tidak sama dengan kaki yang normal," ucapnya.

Selain pada tulang tungkai, kaki, dan lengan, kelainan gen tersebut membawa masalah lain, di antaranya tulang panggul melenceng dari tempatnya, kepala besar, dagu kecil, ada celah di langit-langit mulut, dan lidahnya mudah turun, yang disebut dengan Pierre Robin sequence. Lalu tulang iga yang semestinya berjumlah 12 pasang hanya ada 11 pasang, terkena laringomalasia, dan alat kelamin tak jelas. Dalam situs National Library of Medicine, di kampus National Institutes of Health, Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, 75 persen anak yang menderita kelainan ini memiliki kromosom seks laki-laki (XY) dengan alat kelamin perempuan.

Dari seabrek masalah tersebut, laringomalasia-lah yang paling mengancam nyawa. Karena saluran napas yang disusun struktur tulang rawan belum matang, sebagian dari mereka yang menderita campomelic dysplasia tak berumur panjang. "Masa kritisnya di awal setelah dilahirkan karena kesulitan bernapas," ujar Faisal, dokter spesialis anak di Divisi Endokrinologi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin, Bandung.

Baca: Apa Hubungannya Ngupil dan Bronkitis? Ini Penjelasan Ahli

Sumber semua masalah ini, kata dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, Jose Batubara, adalah adanya bagian kecil kromosom yang hilang atau berpindah. Kelainan ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau diturunkan orang tua. "Orang tua membawa gen tersebut meski tak tampak gejalanya," kata guru besar tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Dalam situs National Library of Medicine disebutkan biangnya adalah di sekitar gen SOX-9, yang bertugas memerintahkan produksi protein, yang berperan dalam pembentukan tulang dan organ selama perkembangan janin. Protein ini berperan mengatur gen lain, terutama pada perkembangan tulang rangka dan organ reproduksi. Kelainan ini diperkirakan diderita satu dari 40-200 ribu orang. "Tak banyak yang menderita kelainan ini, makanya dikategorikan langka," ucap Jose.


NUR ALFIYAH | ANWAR SISWADI (BANDUNG)

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

18 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya