Agar Kekerasan terhadap Anak Hilang di Lingkungan Keluarga

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 20 Mei 2018 16:55 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan terhadap anak masih sering terjadi. Banyak orang tua berpikir bahwa memukul dan menghardik salah satu bentuk mendisiplinkan anak. Padahal sudah banyak penelitian memaparkan bahwa ada banyak efek buruk perlakuan kasar orang tua terhadap buah hati mereka.

Mengapa kekerasan terhadap anak seolah sulit disudahi?

Berdasarkan studi yang dilakukan kelompok peneliti di Departemen Perkembangan Sosial Universitas Washington, Amerika Serikat, mengatakan kekerasan merupakan kebiasaan yang bisa diwariskan turun-temurun. Orang tua yang semasa kecil mengalami kekerasan fisik maupun emosional cenderung mengulang pola perilaku yang sama terhadap anak-anak mereka. Baca: Penghormatan Pangeran Harry kepada Putri Diana di Hari Spesialnya

Penelitian itu juga mengungkap, pola asuh yang buruk, meliputi kekerasan fisik dan emosional, sering diturunkan setidaknya ke tiga generasi berikutnya. Efeknya dalam keluarga akan terus terjadi selama puluhan tahun. “Jika pernah menerima kekerasan, Anda mungkin juga akan menjadi pelaku kekerasan. Sama seperti kecanduan alkohol, jika orang tua minum alkohol di rumah, kemungkinan besar anak-anaknya akan menjadi peminum,” kata psikolog sosial sekaligus penulis buku Nobody’s Baby Now: Reinventing Your Relationship with Your Mother and Father, Susan Newman.

Meski sulit, mata rantai kekerasan dalam keluarga bisa diputus dengan langkah-langkah berikut :

Advertising
Advertising

1. Akui kekerasan yang pernah menimpa Anda
Untuk memutus rantai kekerasan pada anak, Anda harus jujur kepada diri sendiri. Kadang trauma membuat seseorang tidak mengakui kekerasan yang pernah diterimanya. Newman mengatakan, menoleh ke belakang dengan perspektif yang objektif sangat penting. “Menjadi dewasa membuat Anda mampu berpikir mana pola yang menyakitkan dan membahayakan sehingga Anda tidak ingin melakukannya kepada anak,” kata Newton. Baca: Puasa : Jangan Minum Berlebih Saat Sahur, Tilik Penjelasan Ahli

Jika merasa tersakiti akibat perlakuan kasar orang tua, jangan jadikan anak tempat pelampiasan dendam. Jadikan anak sarana memperbaiki kesalahan orang tua Anda sehingga rantai kekerasan terputus.

2. Mengobrol dengan pasangan
Luka dan trauma akibat perlakuan kasar di masa kecil bisa lebih dalam daripada yang Anda bayangkan. Para peneliti di Universitas California, Los Angeles, AS, mengatakan kekerasan yang dialami dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada pikiran dan banyak sistem tubuh.

Untuk mengatasi hal ini, Newman menyarankan Anda sering mengobrol dan curhat kepada sahabat atau pasangan. Ini dapat membantu meredakan ketegangan di otak dan meningkatkan kemampuan menghadapi masalah dengan sehat. Pikiran yang tenang membuat emosi Anda tidak mudah terpancing untuk melakukan kekerasan fisik atau verbal saat menghadapi tingkah anak.

3. Pertahankan prinsip
Kebanyakan kakek-nenek ikut campur dalam mengurus cucu. Jika Anda tidak punya prinsip kuat dalam menentukan pola asuh anak, sulit menghindari intervensi ini. Anda tidak harus memutus kontak, apalagi menyudahi tali kekeluargaan dengan orang tua. Keberadaan kakek-nenek bisa berdampak positif terhadap anak-anak selama mereka menghormati batasan-batasan yang Anda buat terkait pengasuhan anak. Baca: Menantu Hatta Rajasa Meninggal Dunia, Intip Macam Kanker Kulit

“Anda bisa (bersama pasangan) mengatakan ke orang tua, 'Kalian sudah mendapat giliran mengasuh anak, sekarang giliran kami.' Bisa juga dengan bilang, 'Kami tahu kalian ingin yang terbaik untuk cucu, tapi kami tidak setuju dengan cara kalian.' Pertahankan prinsip itu karena sekarang Andalah yang menjadi contoh paling berpengaruh bagi anak-anak,” kata Newman.

4. Evaluasi diri
Terkadang banyak hal yang tidak sesuai harapan terjadi sehingga memancing emosi. Anda kemudian marah, berteriak, dan memukul anak. Setelah itu, Anda dilanda perasaan bersalah dan merasa gagal menjadi orang tua. Dalam situasi ini, ingatlah kembali motivasi dan tujuan mendidik anak. “Coba evaluasi diri dan bertanya dalam hati, 'Mengapa saya berteriak hingga memukul anak?' Dari situlah semuanya akan berubah,” katanya. Baca: Turun 3 Kg, Tilik Trik Meghan Markle Mengatur Diet Pangeran Harry

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

10 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

11 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya