Nilai UNBK SMP Turun, Ahli : Murid Indonesia Terbiasa Hafalan

Rabu, 30 Mei 2018 05:30 WIB

Siswa-siswi SMP N 1 Bandar Lampung, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, Lampung, 9 Mei 2016. Tahun ini, sebanyak 132.574 siswa-siswi yang tersebar di 1.423 sekolah baik negeri maupun swasta di Lampung tercatat mengikuti UNBK 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer(UNBK) tahun ini terlihat dari nilai rata-rata ujian siswa tingkat SMP dari 54,25 pada tahun 2017 menjadi 51,08 pada tahun ini. Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Muhadjir Effendy, menjelaskan bahwa ada perubahan bobot kesulitan soal untuk ujian nasional tahun ajaran ini. Baca: Sehun EXO jadi Best Dressed Man di Louis Vuitton, Intip Gayanya

Kementerian pendidikan menerapkan sistem high order thinking skills(HOTS), sayangnya sistem kurikulum di Indonesia saat ini sebagian besar masih menggunakan metode menghafal. Menurut pengamat dan penggiat pendidikan, Najeela Shihab, pada praktisnya masih banyak guru yang cara memberi ilmu ke siswanya dengan metode penghafalan.

“Anak yang terbiasa dengan sistem lower order thinking skills, kemudian dihadapkan soal ujian dengan standar HOTS tentunya akan merasa kesulitan,” ucapnya ketika dihubungi TEMPO.CO pada 29 Mei 2018 sore.

Padahal, lanjut Najeela, untuk mengembangkan kemampuan HOTS pada anak hanya membutuhkan kontinuitas. “Yang penting anak sering dilatih untuk berpikir kritis, baik di sekolah ataupun di rumah.” Baca: Nilai UNBK SMP Turun, Berpikir Kritis Anak Perlu Terus Dilatih

Menurut Najeela, masih banyak tahapan-tahapan yang harus dibenahi hingga akhirnya anak Indonesia siap memasuki metode HOTS. “Dalam satu tahun ajaran, banyak sekali topik-topik pembelajaran yang diberikan kepada anak. Dilihat dari hal ini saja sudah tidak mungkin untuk mengaplikasikan pembelajaran yang diberikan dalam kehidupan nyata,” dan pada akhirnya, Najeela melanjutkan, inilah yang menyebabkan budaya menghafal materi-materi pelajaran yang diberikan.

Advertising
Advertising

Padahal, Najeela menjelaskan bahwa untuk mengasah HOTS pada anak itu selain dilakukan secara berkelanjutan, juga membutuhkan waktu. Tidak bisa anak diharapkan langsung memahami dan menyelesaikan persoalan dengan standar HOTS. “Maka sekarang pertanyaannya adalah, apakah strategi yang diterapkan saat ini benar?,” ucap Najeela.

Yang harus menjadi perhatian utama sesungguhnya, lanjutnya, adalah kemampuan guru atau sekolah itu sendiri. Ini sangat berkaitan dan berpengaruh. “Bagaimana cara guru di sekolah mengajar? Apakah anak-anak didoromg untuk selalu bertanya? Selalu berpikir kritis?.” Baca: Agar Jajanan Pasar Naik Tingkat, Intip Cara Jepang

Pada intinya, menurut Najeela masih banyak langkah-langkah yang sebaiknya dibenahi terlebih dahulu. Sehingga kedepannya anak-anak sekolah mampu memahami dan mengatasi soal ujian dengan standar HOTS yang diberikan

Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

1 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

14 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya