Apa Bedanya Depresi dan Stres? Tilik 5 Cara Mengatasinya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Kamis, 7 Juni 2018 11:05 WIB

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi dapat mengintai siapa saja. Namun, bukan berarti gangguan mental ini tak bisa diatasi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar depresi tidak menguasai diri Anda.

Sebelum jauh melangkah, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu depresi. Masalahnya, dalam kehidupan sehari-hari tak jarang orang berpendapat bahwa depresi serupa dengan stres.

Antara depresi dan stres bukan seperti pinang dibelah dua. Tidak sama. Stres merupakan respons seseorang menghadapi atau kabur dari persoalan. Umpamanya, tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi sering membuat orang bisa tertekan atau termotivasi. Persoalan ini tak lepas karena tiap-tiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi stres.

Baca juga: Ramai Berita Bunuh Diri, Jangan Anggap Lebay Sebuah Keluhan

Sedangkan depresi dikategorikan sebagai gangguan jiwa yang dicirikan dengan berbagai perasaan. Mulai dari muram, sedih, dan terganggunya pola tidur. Gangguan ini dialami dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan. Akibat hal tersebut, penderita depresi tak dapat menjalani kehidupan normal.
Ilustrasi wanita sedih/putus cinta. Shutterstock.com

Depresi memang tidak dapat dianggap enteng. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam laporannya pada 2016 mencatat terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta menderita dimensia.

Untuk di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar 2013 memperlihatkan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang, atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.

Advertising
Advertising

Ada beragam faktor yang penyebab depresi. Mulai dari biologis, psikologis hingga sosial. Rata-rata depresi menyerang usia dewasa dan siapa saja. Akan tetapi sejumlah penelitan memperlihatkan bahwa wanita cenderung rentan terserang depresi ketimbang pria.

Baca juga:
Bunuh Diri, Ini Pesan Terakhir Kate Spade untuk Putrinya
Jadi Wartawan, Kate Spade Keliling Pasar Loak untuk Meneliti Gaya

Jangan khawatir,depresi bukanlah gangguan yang tak ada obatnya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gangguan jiwa tersebut.

1. Dilansir dari Elite Dailiy, meditasi dinilai mampu mengatasi depresi. Menurut Dr. Elizabeth Hoge, meditasi dapat mengobati kecemasan dan gangguan suasana hati. Sebab orang-orang yang mengalami depresi memiliki persoalan dengan pikiran-pikirannya. Pikiran mereka campur aduk, sehingga perlu ditenangkan dengan meditasi.
Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com

Disarankan untuk menyediakan waktu setidaknya 30 menit hingga 1 jam setiap hari dan mencari tempat tenang. Nonaktifkan telepon dan komputer. Tutup mata. Atur pernafasan. Bayangkan sedang berada di tempat yang penuh kedamaian.

2. Selain itu, Anda juga mesti memilah asupan makanan. Dalam hal ini, Anda disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin B. Keberadaan vitamin ini dinilai bisa membantu memproduksi bahan kimia di otak yang mempengaruhi suasana hati. Misalnya, seretonin, epinefrin, dan dopamin.
Ilustrasi steak salmon. Shutterstock

Untuk mencari kedua vitamin itu Anda bisa meminum suplemen. Namun, alangkah baiknya bila mengkonsumsi makanan alami seperti ikan salmon, kerang, kepiting, sarden, ikan tuna, dan daging sapi.

3. Cara lain mengusir depresi dengan hal sederhana. Menetapkan tujuan harian untuk diri sendiri. Tak perlu repot-repot terkait hal itu, Anda bisa coba dengan menetapkan tujuan mencuci piring setiap dua hari sekali. Jika konsisten maka tujuannya diperbesar. Walhasil tanpa terasa Anda disibukkan oleh hal itu. Dengan demikian pikiran sedih, cemas, dan kosong dapat teralihkan.

4. Apabila sudah memiliki tujuan, langkah berikutnya adalah mencoba hal baru. Anda dapat melakukan berbagai aktivitas baru yang mengasyikkan. Mulai dari belajar melukis, menyanyi, hingga kursus keterampilan.
ilustrasi melukis -depresi (pixabay.com)

Melalui aktivitas ini, ada perubahan kimia di otak. Mencoba hal baru mengubah tingkat dopamin yang terkait dengan kesenangan dan pembelajaran. Bukan hanya itu, Anda dapat bertemu dengan orang-orang baru sehingga dapat keluar dari pikiran yang berkecamuk.

5. Hal yang tak boleh diabaikan tentu kesehatan. Dikutip dari Alodokter, penderita depresi yang memiliki kesehatan buruk bakal semakin memperparah penyakitnya tersebut. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kesehatan dengan mengatur pola tidur, olahraga, dan mengatur pola makan.

Seperti sebuah pepatah, semua penyakit di muka bumi ada obatnya. Begitu juga dengan depresi. Jangan berputus asa. Cara-cara tersebut sangat mungkin untuk dilakukan. Tidak mengeluarkan biaya mahal. Hanya membutuhkan konsistensi dan kemauan.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

7 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

9 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya