3 Terapi Depresi, dari Hanya Curhat sampai Kejut Listrik

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Kamis, 30 Agustus 2018 06:35 WIB

ilustrasi melukis -depresi (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi memiliki tiga jenis kategori dan penanganannya pun berbeda, mulai dari sebatas curhat hingga terapi kejang listrik.

Baca juga: Olahraga 1 Jam Saja Bisa Usir Depresi? Cek Penelitiannya

Psikiater dari Asosiasi Psikiatri Indonesia wilayah DKI Jakarta, Dr. Eva Suryani, Sp.KJ mengatakan ada tiga gejala utama seseorang dikatakan depresi, yakni suasana hati yang menurun, energi menghilang dan kehilangan minat pada sesuatu yang biasanya disukai.

Selain itu, ada gejala tambahan seperti sulit berkonsentrasi, kepercayaan diri berkurang, pandangan masa depan suram, ada gagasan untuk bunuh diri, ada rasa bersalah atas suatu kejadian yang tak diinginkan, gangguan selera makan dan gangguan tidur.

Bila seseorang mengalami dua dari tiga gejala utama ditambah dua gejala tambahan selama dua minggu berturut-turut dan ini sedikit menganggu pekerjaan serta kegiatan sosialnya, maka dia bisa dikategorikan depresi ringan.

Untuk depresi ringan, manajemen stres bisa menjadi upaya pertama. Manajemen stres mencakup relaksasi, mengatur nafas, mengelola amarah dan mengendalikan dorongan impulsif.

Di sini, psikiater juga akan menggali penyebab si pasien mengalami stres sekaligus mengidentifikasi apakah kondisinya mengarah pada depresi, jika betul depresi kategorinya apa. "Untuk yang ringan, curhat sudah membantu. Dia merasa didengarkan," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Namun, jika seseorang menderita dua dari tiga gejala utama ditambah empat gejala tambahan dan ini mengganggu beberapa aspek kehidupannya, artinya dia memasuki kategori depresi sedang.

Eva mengatakan, mereka yang derajat depresinya sedang, biasanya juga membutuhkan terapi menggunakan obat di samping terapi non obat.

"Prinsipnya dengan dosis paling rendah. Kalau sedang ke berat perlu kombinasi obat dan non obat, bisa enam bulan hingga setahun (tergantung kondisinya), " kata dia.

Sementara itu, bagi penderita yang merasa dirinya baik-baik saja, tidak membutuhkan obat, padahal mengalami gangguan fungsi dalam hidupnya, maka terapi kognitif perilaku bisa menjadi jalan keluar.

"Terapi ini akan membantu mengubah persepsinya agar lebih baik. Dari yang negatif dan irrasional menjadi positif dan rasional," tutur Eva.

Terakhir, depresi tahap berat yang ditandai dengan adanya tiga gejala utama ditambah empat gejala tambahan dan gejala psikotik seperti waham dan halusinasi atau upaya bunuh diri.

Bila terapi kombinasi obat dan non obat tak kunjung membuat penderita pulih, ada satu terapi yang bisa membantu, yakni terapi kejang listrik (ECT).

Baca juga:
Sebabkan Depresi, Waspada 6 Makanan & Minuman Ini
Korban Perkosaan Meninggal, Karena Depresi? Ini Kata Ahli

Prinsipnya adalah memberikan kejut listrik pada otak. Cara ini menghasilkan respon kejang klonik tonik yang mirip kejang pada epilepsi. "Pada ECT modern, diberikan di bawah anestesi sehingga reaksi kejang tidak terjadi, namun cetusan epileptiform dapat dipantau lewat EEG. ECT diindikasikan untuk episode depresi yang tidak responsif dengan pemberian farmakoterapi," papar Eva.

Berita terkait

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

9 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

4 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

4 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya