Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Reporter

Tempo.co

Editor

Dini Pramita

Senin, 4 Februari 2019 14:40 WIB

Ilustrasi bayi. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat menunjukkan perubahan iklim mengganggu kesehatan jantung bayi baru lahir. Pemanasan global yang membuat suhu di bumi menjadi lebih panas 3 derajat celcius menaikkan risiko bayi terlahir dengan cacat jantung bawaan pada 2025-2035.

Baca: Daripada Serat, Bayi Lebih Butuh Makanan Ini

Risikonya semakin besar ketika ibu hamil melalui musim semi dan musim panas. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association ini, peningkatan risiko tersebut terjadi karena ibu mereka terpapar langsung terhadap suhu yang lebih tinggi. "Paparan panas pada ibu menunjukkan perubahan iklim yang menciptakan pemanasan global memiliki efek mengkhawatirkan terhadap kesehatan reproduksi, terutama perempuan," kata Shao Lin, peneliti senior dalam studi tersebut.

Cacat jantung kongenital merupakan jenis cacat lahir bawaan yang paling umum ditemui dan dapat membahayakan kesehatan bayi secara keseluruhan. Cacat jantung ini juga dapat mengganggu cara tubuh bekerja sehingga menganggu tumbuh-kembang anak. Meski belum jelas keterkaitan antara suhu tinggi dengan masalah jantung bawaan, masalah ini tak dapat dianggap sepele. "Akan lebih bijaksana bagi ibu hamil untuk menghindari panas ekstrem di minggu-minggu awal kehamilan, ini adalah saran yang biasa diberikan kepada orang dengan penyakit kardiovaskular dan paru," kata Lin.

Baca juga: Bayi Butuh Tidur 16-20 Jam Sehari, Ini Risikonya Kalau Kurang

Advertising
Advertising

Dalam penelitian sebelumnya yang melibatkan hewan, para peneliti menemukan suhu yang panas dapat menyebabkan kematian sel janin. Selain itu, berdampak negatif pula pada protein yang memainkan peran penting dalam perkembangan janin. Panas yang ekstrem juga menaikkan kemungkinan bayi terlahir prematur dengan kondisi bayi yang jauh lebih kecil dan kurus.

Sementara itu, penelitian lainnya yang dilakukan oleh sejumlah ahli di Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami menunjukkan bahwa ibu hamil yang terkena panas selama awal kehamilan dapat mengalami hipertermia, atau suhu tubuh yang sangat tinggi. Kondisi ini yang meningkatkan risiko bayi terlahir dengan cacat otak atau sumsum tulang belakang.

Artikel terkait lainnya: Hindari Merangsang Bayi Belajar Duduk dengan Sitting Pillow

Menurut Saima Aftab, Direktur Medis RS Anak Nicklaus, cuaca panas dapat menimbulkan dehidrasi. "Ini menciptakan banyak masalah potensial bagi ibu hamil, termasuk komplikasi kehamilan," kata dia. Secara khusus, dia mengatakan, da bukti bahwa wanita yang mengalami hipertermia dalam enam hingga delapan minggu pertama kehamilan berisiko lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan cacat otak atau sumsum tulang belakang seperti spina bifida.

Berita terkait

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

1 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

3 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

6 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya