Waspada, Terlalu Sering Menggunakan Gawai Memicu Kerusakan Saraf

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 28 Maret 2019 09:30 WIB

Ilustrasi orang menggunakan smartphone (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gawai menjadi kebutuhan utama para milenial di era digital. Bukan hanya untuk berkomunikasi, gawai juga menjadi andalan untuk kebutuhan sehari-hari seperti transportasi dan makanan. Dalam satu hari, rata-rata orang menggunakan Internet melalui smartphone sekitar 4-10 jam. Penggunaannya akan semakin masif ketika Internet of things atau IoT mulai diadopsi banyak orang.

Baca: Anak Suka Main Gawai dan Malas Olahraga Terancam Ini Sebelum Tua

Tingginya intensitas penggunaan smartphone ini berpotensi mendatangkan risiko kerusakan saraf tepi atau neuropati. Sebab, penggunaan smartphone memaksa tubuh sedikit membungkuk dan tangan dalam posisi yang sama untuk waktu lama.

“Ini memiliki konsekuensi, sebagian besar pasien saya mengeluh nyeri dan terjadi kekakuan di lehernya,” kata dokter spesialis saraf Manfaluthy Hakim di acara "Love Your Nerve with Neurobion" di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia atau Perdossi Pusat dan konsultan neurologis itu mengatakan, keluhan-keluhan tersebut merupakan gejala kerusakan saraf tepi.

Saraf tepi menghubungkan pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, dengan seluruh organ tubuh. Saraf ini berfungsi mengantarkan perintah dari otak kepada otot-otot agar melakukan tindakan yang kita inginkan. Saraf ini juga menerima impuls dan sensasi sensorik yang diinterpretasikan oleh otak, seperti rasa sakit dan panas. Kerusakan saraf biasanya dipicu penyakit seperti diabetes dan aktivitas yang berulang dalam waktu lama.

“Kalau terjadi neuropati, bisa terjadi gangguan rasa atau sensorik atau gangguan gerakan atau motorik. Bisa juga terjadi campuran keduanya,” kata dia. Dan sekecil apa pun kerusakan itu, akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Apa saja gejalanya? Pertama adalah hilangnya sensasi, ada rasa kesemutan, kadang-kadang muncul kram. Kerusakan-kerusakan ini terus berlanjut hingga menimbulkan gejala yang lebih parah seperti kekakuan dan kebas.

Ketika menggunakan smartphone, ancaman kerusakan saraf terjadi dari jari tangan hingga leher. Pada telapak tangan yang terbebani smartphone meskipun tidak terlalu berat, awalnya muncul kesemuatan yang hilang timbul, lalu menetap, hingga terjadi rasa kebas.

“Saraf di lengan akan tegang hingga akhirnya cedera, juga di pergelangan tangan karena posisinya selalu sama saat memegang smartphone,” ujar dia.

Risiko yang sama juga dialami para pekerja yang menggunakan laptop. Laptop memaksa orang menunduk karena monitornya tidak sejajar dengan mata. “Padahal aturannya posisi monitor sejajar dengan mata agar tidak menunduk,” kata Manfaluthy.

Bagaimana mencegah kerusakan saraf dari penggunaan gawai? Manfaluthy menyarankan deteksi dini. Jika muncul gejala awal seperti kesemutan yang tidak kunjung hilang, rasa kebas, segera menemui dokter saraf.

Pencegahan kerusakan bisa dilakukan dengan berolahraga atau stretching dan mengonsumsi vitamin B yang dapat membantu regenerasi saraf. Penggunaan gawai sebaiknya dilakukan tidak terus menerus, ada baiknya istirahat setiap 30 menit untuk stretching.

Faktanya, penelitian yang dilakukan Manfaluthy bersama dengan Neurobion, 1 dari 2 orang di atas 30 tahun mengalami gejala neuropati. Selain itu, 1 dari 4 orang berusia di bawah 30 tahun merasa kebas atau kesemutan. Dan penyebabnya bukan penyakit seperti diabetes, melainkan karena aktivitas sehari-hari yang terkait dengan pekerjaan atau sosial.

Baca: Bahaya Mengasuh Anak Sambil Bermain Gawai, Ini Kata Pakar

Berita terkait

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

4 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

25 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

30 hari lalu

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

39 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

45 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

55 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

16 Maret 2024

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

15 Maret 2024

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

12 Maret 2024

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya