Ini Sebab Sulit Berhenti Merokok, Meski Sudah Tahu Bahayanya

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Rabu, 29 Mei 2019 10:05 WIB

Ilustrasi rokok. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok mengandung nikotin yang bisa menyebabkan kecanduan. Zat yang sebenarnya dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil itu dapat menimbulkan rasa nyaman. Ketika seseorang berhenti merokok, perasaan nyaman dari nikotin juga ikut berukurang. Itulah yang membuat perokok enggan berhenti.

Baca juga: Vape vs Rokok Konvensional, Mana yang Lebih Berbahaya?

Hal itu diungkapkan dokter spesialis paru yang jjuga Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019. Ia mengatakan, rokok memiliki adiksi dan merangsang hormon dopamin yang menimbulkan rasa nyaman bagi perokok.

Nikotin yang diisap menghasilkan neurotransmitter berupa berbagai zat kimia yang berdampak pada tubuh seseorang. Senyawa kimia yang dihasikan dari nikotin memiliki efek yang beragam di antaranya mengurangi stres, menekan nafsu makan, atau tubuh tampak lebih fit. "Dampak secara perasaan itu muncul karena neurotransmitter," kata dia.

Jika seseorang sudah merokok selama bertahun-tahun akan memberikan efek nyaman padanya, namun disisi lain bahan-bahan kimia tersebut menyebabkan kerusakan pada fungsi organ tubuh.

"Dalam satu batang rokok mengandung 6.000 bahan kimia berbahaya, 60 sampai 70 di antaranya bersifat karsinogen (menyebabkan kanker)," kata Agus.

Ketika seorang perokok berhenti merokok, maka akan muncul gejala putus nikotin yang menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman. Hal itu dikarenakan neurotransmitter yang selama ini memberikan efek nyaman pada seorang perokok jadi berdampak sebaliknya seperti batuk-batuk, badan tidak nyaman, sakit kepala, sulit tidur dan lain-lain.

Advertising
Advertising

Agus menyebut masa gejala putus nikotin tersebut akan berlangsung pada dua minggu pertama setelah berhenti merokok hingga 12 minggu setelahnya. Jika seorang perokok bisa lepas dari itu lebih dari 12 minggu, dia akan mudah untuk berhenti merokok.

Baca juga: Mau Nyaman Nonton Bola, Bebaskan Stadion dari Asap Rokok

Tidak semua perokok bisa melewati masa gejala putus nikotin hingga 12 minggu, oleh karena itu dibutuhkan tenaga medis untuk membantu mengelola efek samping tersebut.

ANTARA

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

18 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya