Dekan FKUI Minta Bajakah Sebagai Obat Kanker Diteliti Lebih Dalam

Selasa, 20 Agustus 2019 18:50 WIB

Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis gastroenterologi dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam meminta agar penemuan akar bajakah sebagai obat kanker diperdalam lagi penelitiannya. “Saya sebagai akademisi dan peneliti mengapresiasi penemuan ini. Diawali minat yang besar oleh siswa SMA yang ingin meneliti herbal yang diketahui sebelumnya membawa dampak baik untuk kesehatan dan ternyata membawa hasil yang positif,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 20 Agustus 2019.

Sebelumnya, akar bajakah belakangan jagan dibicarakan masyarakat karena disebut bisa mengobati kanker. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh dua siswa SMA Negeri 2 Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharan dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Keduanya pun mendapatkan medali emas dan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi.

Ari mengatakan penelitian lebih lanjut harus dilakukan. Pertama, penelitian itu harus melewati uji praklinik. Dimana peneliti harus melihat kandungan apa yang sebenarnya ada pada bajakah ini. Setelah mendapatkan hal tersebut, isolasi terhadap zat-zat pun perlu dilakukan. Kemudian, dua jenis penelitian lain harus diterapkan, yakni in vitro di tingkat sel dan in vivo dengan makhluk hidup. “In vitro dilakukan dengan kaca dan mengacu pada prosedur dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup. Sedangkan in vivo sudah dimasukan langsung pada objek yang hidup seperti binatang untuk menguji penemuan dari in vitro,” katanya.

Jika bajakah memang lolos uji praklinik, ujian lanjutan yakni, uji klinik baru bisa dilakukan. Dan ini terdiri dari empat tahap, mulai dari dicobakan kepada pasien, hingga melihat dampaknya setelah dijual di pasaran. “Butuh waktu yang panjang untuk semua ini. Kalau kita fokus dan memang menghasilkan sesuatu, tentu ini akan membawa manfaat untuk penemunya dan bermanfaat untuk orang banyak,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

5 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

7 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya