Awas, Insomnia Picu Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 21 November 2019 16:16 WIB

Insomnia

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah tidur dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Sebuah analisis skala besar di Cina menyoroti bagaimana insomnia dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yang berpotensi mengancam hidup seseorang.

Ketika menderita insomnia, seseorang sering kesulitan tidur. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat, sekitar satu dari empat orang dewasa di Amerika Serikat mengalami insomnia jangka pendek atau akut setiap tahun. Insomnia akut biasanya terjadi ketika orang tidur hanya untuk waktu yang singkat, mungkin karena stres atau khawatir.

Sekitar tiga perempat dari orang-orang ini kembali ke pola tidur yang biasa. Namun, yang lain terus mengalami insomnia kronis, yang mengacu pada seseorang yang mengalami masalah tidur selama setidaknya tiga malam seminggu selama tidak kurang dari tiga bulan.

Baik insomnia akut maupun kronis dapat menyebabkan kantuk di siang hari, konsentrasi dan masalah memori, serta kekurangan energi. Penelitian telah menemukan lebih banyak analisis yang mengkhawatirkan. Satu analisis baru-baru ini muncul dalam Sleep Medicine ReviewsTrusted Source, menghubungkan insomnia dengan timbulnya depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan alkohol. Studi lain telah menemukan hubungan antara insomnia dan penyakit jantung.

Penulis studi yang diterbitkan dalam Neurology, menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya telah gagal untuk mendefinisikan insomnia dengan benar dan telah memasukkan orang yang mungkin tidak memiliki gangguan tersebut. Maka, mereka berusaha menemukan asosiasi yang lebih kuat.

Advertising
Advertising

Hasil makalah baru menunjukkan bahwa mengidentifikasi insomnia, terutama pada orang muda, dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Para peneliti menggunakan data dari China Kadoorie Biobank, yang menyelidiki dan melacak penyebab utama penyakit kronis di negeri itu.

Para peserta, berusia antara 30 dan 79 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke ketika penelitian dimulai. Dalam studi baru, para peneliti menganalisis tiga gejala insomnia, di mana gejalanya berlangsung setidaknya tiga hari seminggu. Gejala-gejalanya seperti masalah tidur, bangun terlalu dini, atau kesulitan untuk fokus di siang hari karena gangguan tidur.

Data menunjukkan bahwa 11 persen dari peserta melaporkan kesulitan tidur dan 10 persen memiliki masalah dengan bangun lebih awal. Hanya 2 persen dari peserta melaporkan mengalami masalah fokus pada siang hari.

Para peneliti mengikuti semua peserta selama sekitar satu dekade. Selama waktu itu mereka mengidentifikasi 130.032 insiden serangan jantung, stroke, dan penyakit yang sebanding.

Setelah memperhitungkan faktor risiko lain, seperti merokok dan konsumsi alkohol, para peneliti mengidentifikasi beberapa temuan signifikan. Penelitian mengidentifikasi peserta yang melaporkan mengalami ketiga gejala insomnia memiliki peluang 18 persen lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami gejala.

Mereka yang melaporkan masalah fokus pada siang hari 13 persen lebih mungkin mengembangkan serangan jantung, stroke, dan penyakit sejenis dibandingkan yang tidak memiliki masalah ini. Para peneliti mengidentifikasi orang-orang yang sulit tidur memiliki peluang 9 persen lebih tinggi terserang penyakit ini, sementara yang bangun terlalu dini 7 persen lebih mungkin mengalami stroke, serangan jantung, atau sejenisnya.

Meskipun demikian, para peneliti belum menetapkan penyebab dan efek antara insomnia dan penyakit kardiovaskular. Temuan ini hanya menyoroti hubungan antara keduanya.

"Khususnya, hubungan ini bahkan lebih kuat pada orang dewasa yang lebih muda dan orang-orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi pada awal penelitian," kata penulis studi, Liming Li, dari Universitas Peking Beijing di Cina, dilansir Medical News Today.

Para peneliti mencatat bahwa para partisipan dalam studi ini melaporkan sendiri gejala insomnia mereka, yang mungkin berarti data tersebut tidak sepenuhnya akurat. Namun, analisis lebih lanjut meminta para profesional medis untuk melacak gejala insomnia daripada mengandalkan pelaporan diri yang akan memperkuat hubungan.

Berita terkait

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

17 jam lalu

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

Beberapa cara mandiri yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi insomnia yang sedang dialami.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

1 hari lalu

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur.

Baca Selengkapnya

Ruth Sahanaya Bagi Rahasia Kalahkan Insomnia

1 hari lalu

Ruth Sahanaya Bagi Rahasia Kalahkan Insomnia

Penyanyi Ruth Sahanaya membagi rahasianya mengatasi insomnia, yang dianggap sebagai kelemahannya.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

2 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

12 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

12 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

16 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

17 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

18 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

25 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya