Suka Berhubungan Intim di Kolam Renang? Awas Risiko Infeksi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 24 Februari 2020 06:36 WIB

Ilustrasi orang di kolam renang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berhubungan intim bahkan di kolam renang sekalipun bisa berujung kehamilan, bila ada penetrasi yang terjadi pada perempuan yang subur.

Namun, dari sisi kesehatan, amankah melakukan hubungan intim di kolam renang?

Vanessa Mackay dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan, klorin dan agen pembersih lainnya yang digunakan di kolam berpotensi mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina yang menyebabkan kandidiasis, inflamasi dan vaginosis bakteri.

"Melakukan hubungan intim di kolam renang, ada kemungkinan bahan kimia bisa masuk ke vagina dan membuat iritasi," kata dia seperti dilansir Metro Online.

Di sisi lain, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Morula IVF Indonesia, Merry Amelya, mengungkapkan potensi infeksi bisa terjadi khususnya pada perempuan yang sensitif terhadap air kolam renang.

Advertising
Advertising

"Jika (air kolam renang) kotor, tanpa berhubungan pun bisa menimbulkan risiko infeksi. Terutama perempuan, kadang beberapa sensitif terhadap kolam renang bisa terjadi infeksi terhadap vagina," kata dia saat dihubungi Antara, Ahad 23 Februari 2020.

Infeksi ini, lanjut Merry bisa menimbulkan keluhan berupa keputihan dan gatal. Lalu, adakah dampak buruk klorin untuk cairan pelumas vagina? "Cairan pelumas vagina kan disekresi secara simultan, tidak akan begitu saja hilang karena cairan klorin," kata Merry.

Cairan pelumas vagina berperan memudahkan penetrasi atau mengurangi efek gesekan saat melakukan hubungan intim. "Kurangnya pelumasan dapat membuat (vagina) lebih rentan mengalami lecet," kata spesialis obstetri dan ginekologi, Idries Abdur-Rahman kepada SELF.

Selain itu, ada hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan berhubungan intim di kolam renang, yakni potensi urine di dalam kolam renang apalagi jika itu diperuntukan untuk publik.

Sebuah penelitian dari University of Alberta menemukan, di kolam renang biasanya ada sekitar 10 liter urin orang lain. Penetrasi adalah cara yang cukup mudah untuk mendorong urine masuk ke dalam vagina dan tentu saja ke sekeliling penis juga.

Berita terkait

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

4 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

18 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

21 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

24 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

25 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

27 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

37 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

39 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

44 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

45 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya