3 Teknik Bernapas yang Ampuh Atasi Stres Akibat Wabah Covid-19

Senin, 4 Mei 2020 19:30 WIB

Ratusan pasien terinfeksi virus Corona di Rumah Sakit Universitas Wuhan melakukan latihan pernapasan dan menari dengan diiringi lagu bunga merah. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin bertambahnya jumlah pasien Covid-19 tentu tak jarang membuat orang khawatir. Beberapa di antaranya bahkan tegang hingga panik. Padahal, kecemasan dapat mengganggu kesehatan mental yang pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan fisik.

Jika Anda salah satu yang memiliki tingkat stres tinggi, ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, cukup dengan berlatih teknik bernapas saja. Melansir dari situs Times of India dan Health Line, berikut tiga metode yang dapat dikerjakan.

Nadi Shodhana
Nadi Shodhana adalah metode bernapas yang sangat berguna untuk meredakan stres. Memang, teknik ini sudah dikenal luas dengan manfaatnya lantaran berguna untuk melancarkan aliran darah dan melepas hormon endorfin yang membuat pelakunya bahagia.

Bagaimana cara melakukannya?
Langkah 1: Duduk dengan nyaman di lantai dengan postur tubuh tegak. Dengan ibu jari tangan kanan, tutup lubang hidung kanan dan tarik perlahan melalui kiri.

Langkah 2: Tutup lubang hidung kiri dengan jari kelingking untuk menahan napas selama 2-3 detik.

Advertising
Advertising

Langkah 3: Buka lubang hidung kanan dan buang napas.

Langkah 4: Kemudian bernapas dengan lubang hidung kanan dan tutup dengan ibu jari. Buka kembali lubang hidung kiri dan buang napas. Ulangi ini 8-10 kali.

Teknik resonansi
Teknik resonansi adalah cara bernapas yang memaksimalkan variabilitas detak jantung (HRV). Berdasarkan sebuah penelitian pada 2017, metode ini pun ampuh mengurangi stres dan gejala depresi.

Bagaimana cara melakukannya?
Langkah 1: Berbaringlah di lantai atau tempat tidur dengan nyaman.

Langkah 2: Tutup mata, mulut, dan hirup perlahan melalui hidung selama 6 detik.

Langkah 3: Sekarang buang napas melalui hidung selama 6 detik, biarkan udara meninggalkan tubuh secara perlahan. Lanjutkan ini selama 10 menit.

Pernapasan perut
Ini merupakan metode pernapasan yang memasukkan udara ke dalam paru-paru dan ditahan hingga ke perut. Selain melemaskan otot, gerakan ini juga dipercaya dapat membantu rileks dan menurunkan efek berbahaya dari hormon stres kortisol pada tubuh.

Bagaimana cara melakukannya?
Langkah 1: Berbaring dengan nyaman di lantai atau tempat tidur dengan bantal di bawah lutut dan kepala.

Langkah 2: Letakkan satu tangan di atas pusar dan tangan lain di dada.

Langkah 3: Tarik napas melalui hidung, perhatikan bagaimana perut bergerak saat bernapas. Perut akan diam.

Langkah 4: Buang napas melalui mulut dengan menggerakkan otot perut untuk mendorong udara keluar dari perut. Lakukan ini selama 5-10 menit.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

15 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

19 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

4 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya