Rokok Nyaris Membunuh Suami Saya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 31 Mei 2020 18:12 WIB

kampanye bahaya merokok saat memperingati hari tanpa tembakau sedunia.(TEMPO/Adri Irianto)

Tapi ada yang membedakan hari itu. Jika saya terlihat biasa dan suami kelelahan dan terengah-tengah. “Lebay amat sih,” pikir saya waktu itu. Ia berhenti di bengkel motor langganannya yang juga tetangga kompleks. Sepeda motor ditaruhnya di bengkel itu dan ia meminjam sepeda motor tetangga untuk kami pulang.

Tinggal sejam lagi waktu berbuka, suami meminta air putih untuk membatalkan. Saya lihat tangan kanannya memegang dada kiri. Wajahnya menyeringai kesakitan. Keringat dingin mengucur keras hingga kaosnya basah. “Aku istirahat dulu,” ujarnya sambil mulai merebahkan tubuhnya.

Saat itulah intuisi saya bekerja. Ini serangan jantung. Bayangan apa yang dialami para pesohor seperti Ashraf Sinclair, Adjie Massaid, dan Didi Kempot langsung bermunculan di kepala. Lalu teringat kakak sulung saya juga meninggal karena serangan jantung, tujuh tahun lalu. Saya berteriak, “Jangan. Itu serangan jantung,”

Segera saya bonceng suami saya ke klinik terdekat atas permintaannya. Celaka. Dokter di klinik lagi pergi mencari makanan berbuka. Kami menunggu 20 menit hingga kesabaran saya habis. Begitu tiba, dia masih ragu apakah ini serangan jantung atau gerd. Lantaran gerd itu penyakit yang sudah saya akrabi bertahun-tahun, diagnosa itu saya sangkal.

“Saya beri obat gerd, kalau enggak ada reaksi berarti serangan jantung. Jadi harus dibawa ke rumah sakit karena di sini tidak ada alat EKG,” kata dokter perempuan itu.

“Berapa lama saya harus menunggu reaksi? Berapa jam? Berapa hari,” berondong saya ke dokter itu. “Ya segera Bu, secepatnya.” “Kalau gitu sekarang saja, Dok, buang waktu keburu suami saya tidak tertangani dan nyawanya hilang,” jawab saya.

Setelah memberikan surat rujukan, saya kembali membonceng suami ke Rumah Sakit Permata Pamulang. Sesampai di Instalasi Gawat Darurat, saya langsung bilang ke dokter, “Sepertinya suami saya terkena serangan jantung.” Mereka segera menangani suami dan saya diminta mengurus administrasi.

“Benar Bu, suami Ibu terkena serangan jantung. Kami sedang berkonsultasi dengan dokter jantung.” Jawaban itu, kendati sudah terbayang, tetap membuat saya lemas dan menangis. Akankan saya kehilangan dia hari ini?

Dari konsultasi dokter jaga IGD melalui telepon dengan dokter jantung itu, diputuskan suami harus dipasang ring segera dan harus dirujuk ke rumah sakit khusus jantung. Ada tiga yang direkomendasikan, yakni RS Awal Bros di Kota Tangerang, RS Jantung Diagram di Cinere, dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Nama terakhir yang merespons dengan cepat dan meminta pasien harus dibawa segera untuk dilakukan tindakan.

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Satu hal yang saya syukuri, bisa berpikir dan bertindak cepat sehingga suami langsung mendapatkan pertolongan pertama. “Alhamdulillah Bapak datang masih kondisi sadar,” ujar perawat pria sambil memasang kateter di saluran kencing suami.

Berita terkait

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

21 menit lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 jam lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

14 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

1 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

5 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

6 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

7 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya