Pengaruh Tes Covid-19 pada Berakhirnya Pandemi, Seperti Apa?

Reporter

Swa.co.id

Minggu, 7 Februari 2021 13:00 WIB

Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara tengah menyusun perencanaan untuk menangani gelombang infeksi baru di tengah pandemi dan menjalankan program vaksinasi. Wondfo Biotech pun mempercepat kehadiran tes-tes antibodi yang menetralkan virus (neutralizing antibody), antigen, dan PCR demi memenuhi kebutuhan tes Covid-19 di seluruh dunia.

Untuk itu, Wondfo tetap bekerja guna menyediakan tes-tes spesifik yang diperlukan berbagai instansi kesehatan sebagai strategi yang tepat dalam mengendalikan pandemi. Tes Covid-19 berperan penting karena dapat menginformasikan program-program intervensi massal yang turut mengurangi kendala terhadap aktivitas ekonomi. Namun, di tengah pandemi masif dan berskala besar, negara-negara kesulitan menentukan strategi pengetesan Covid-19 yang ideal sebab tak ada pendekatan serupa yang dapat berlaku di mana pun.

Menurut CEO Wondfo, Wen Mei Li, negara-negara mustahil menggunakan satu tes yang telah dianggap sebagai standar. Mereka bahkan tidak dapat menerapkan strategi yang sama akibat perbedaan demografi, infrastruktur, budaya, dan kapasitas ekonomi.

“Pengetesan Covid-19 merupakan proses kompleks. Ketika menentukan jenis tes mana yang akan digunakan, aspek-aspek penting seperti perubahan kondisi penyakit dan ciri khas tes harus dipertimbangkan,” jelas Mei Li.

Bergantung pada kemunculan virus corona dan dua jenis antibodi yang terdapat pada tubuh manusia (IgG atau IgM) untuk melawan virus, tes PCR dan antigen cocok digunakan pada tahap awal (panduan WHO menganjurkan penggunaan tes PCR dan antigen untuk triase), sementara tes antibodi dapat digunakan pada tahap lanjut atau saat antibodi telah muncul dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi virus, atau bahkan dalam jumlah yang lebih banyak dalam kasus infeksi kedua.

Advertising
Advertising

Baca juga: Pakar Ungkap Kelebihan Tes Covid-19 dengan Air Liur Dibanding Swab Test

Tes PCR dianggap sebagai standar dalam pengetesan Covid-19. WHO telah menganjurkan tes PCR sebagai metode yang disarankan untuk mengidentifikasi atau memperoleh konfirmasi laboratorium dalam kasus Covid-19. Namun, PCR membutuhkan teknik pemrosesan laboratorium dan menghabiskan waktu hingga 48 jam. Sebagai perbandingan, tes antigen dan antibodi, juga dikenal sebagai tes cepat, dapat memberikan hasil dalam 15-30 menit dan berperan vital dalam pemeriksaan dan pemantauan penyakit, serta riset epidemiologi.

Di negara-negara yang program pengetesannya di bawah kondisi ideal akibat pesatnya penyebaran virus dan keterbatasan sumber daya medis, tes cepat turut digunakan bersamaan dengan tes PCR ketika keduanya dianggap sebagai opsi terbaik yang tersedia. Tahun 2020, kajian yang dilakukan para peneliti Universitas Brown dan Universitas California menunjukkan tes antibodi Wondfo mencapai sensitivitas dan spesifikasi tertinggi di antara seluruh tes yang dievaluasi.

Para peneliti dan laboratorium rumah sakit di Brasil, Prancis, dan Australia juga memiliki kesimpulan serupa dan menganjurkan tes tersebut dalam program-program pengetesan di tingkat nasional dan regional. Kini, Wondfo telah memasok lebih dari 50 juta alat tes Covid-19 mandiri di 93 negara sejak awal pandemi.

Tes antibodi Wondfo telah terpilih sebagai alat tes utama oleh instansi-instansi kesehatan dalam berbagai jenis skenario pengetesan, dan berperan penting dalam respons pandemi nasional di Spanyol, Brasil, Irlandia, dan Indonesia. Alat-alat tes Wondfo digunakan Kementerian Kesehatan Brasil dalam survei berbasiskan populasi di 133 kota satelit di seluruh negara bagian Brasil. Data ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam kebijakan pencegahan dan kesiapan sistem kesehatan di tingkat negara bagian.

Tes yang sama juga digunakan dalam sebuah studi Covid-19 di Brasil terhadap anak-anak. Tes ini dilaksanakan guna mendeteksi apakah seorang anak memiliki sindrom pascainfeksi akibat infeksi yang disebut Multisystem Inflammatory Syndrome in Children atau MIS-C.

Wondfo turut menyediakan tes antigen kepada instansi kesehatan di 38 negara. Tes antigen, jenis tes cepat yang mendeteksi kehadiran protein virus (antigen), sangat tepat dipakai untuk mendeteksi secara cepat keterpaparan infeksi ketika kandungan virus tinggi atau saat seseorang diketahui terinfeksi. Tes tersebut juga dapat digunakan dalam triase tahap awal dan menginformasikan protokol pengendalian wabah di tengah populasi yang diduga terinfeksi.

Seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi, Wondfo juga mengamati lonjakan permintaan atas alat tes antibodi yang menetralkan virus. Kemampuan mendeteksi dan mengkaji antibodi yang menetralkan virus membantu pemahaman orang serta menentukan dampak virus terhadap tubuh manusia. Dengan demikian, tes Covid-19 tersebut penting saat melakukan evaluasi keampuhan vaksin dan mengukur respons imun di tengah komunitas.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya