3 Jenis Bahaya Terselubung Bagi Anak di Dunia Maya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 16 Februari 2021 07:05 WIB

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas anak di dunia maya kini kian intens. Jika sebelum pandemi Covid-19 anak biasanya mengakses gadget di akhir pekan, sekarang hampir setiap hari anak memegang gawai karena sekolah daring dan mengerjakan tugas dari laptop atau ponsel dengan sambungan internet.

Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ciput Eka Purwianti mengingatkan agar orang tua selalu mendampingi anak ketika mengakses internet, baik saat belajar maupun bermain. "Sebab ada tiga risiko besar atau bahaya terselubung bagi anak di ranah maya," kata Ciput dalam diskusi online Sambut Hari Aman Internet Sedunia, Google Ajak Keluarga #TangkasBerinternet pada Selasa, 9 Februari 2021.

Berikut ulasan dari tiga bahaya terselubung tersebut:

  1. Kekerasan cyber
    Kekerasan siber kepada anak yang berpotensi terjadi di dunia maya masuk dalam kategori eksplitasi. Contohnya konten menyakiti diri, bunuh diri, terkontaminasi muatan radikalisme, dan bentuk eksploitasi lainnya.

  2. Adiksi siber
    Kecanduan gadget menjadi kekhawatiran yang tak bisa dihindari. Di Sukabumi, Jawa Barat dan Solo, Jawa Tengah, menurut Ciput, terdapat kasus anak berusia kurang dari 10 tahun yang kecanduan gadget. "Mereka tidak bisa lepas dari gawai karena terpapar konten game online dan pornografi," ucapnya.

  3. Perundungan siber
    Orang tua juga mesti memantau interaksi anak-anak di dunia maya. Dengan pengetahuan yang terbatas dan belum memahami esensi dalam berinteraksi sosial, anak-anak rentan melakukan perundungan kepada anak-anak lain atau teman sebaya. Anak-anak juga berpotensi menjadi korban bullying dari orang dewasa.

Baca juga:
Jaga Anak Tetap Aman di Ranah Online, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Mengutip data Plan Internasional, berbagai bentuk kekerasan yang dialami anak-anak di dunia maya antara lain 96 persen ancaman kekerasan seksual, pelecehan seksual lewat komentar, stalking oleh orang asing atau orang dewasa dan sebagian besar predator anak. Ada pula body shaming, pelecehan seksual, intimidasi, dan lainnya.

Advertising
Advertising

Ciput menjelaskan berbagai keluhan anak yang dia terima selama sekolah daring. Anak-anak merasa lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget dan sebenarnya mereka merasa lelah. "Mereka merasa tugasnya terlalu banyak dan berat," katanya.

Khusus anak usia sekolah dasar, Ciput melanjutkan, orang tua mesti memberikan pendampingan yang ketat karena masuk periode usia berkembang tipe penurut atau mengikuti contoh. "Jadi, pastikan orang tua mendampingi saat anak-anak berselancar dengan gawai mereka," ucap Ciput. "Jangan biarkan mereka sendirian dalam mengakses berbagai platform."

Berita terkait

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

6 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

11 jam lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

11 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

11 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

2 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya