4 Gejala Covid-19 yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 19 Februari 2021 21:32 WIB

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gejala Covid-19 semakin banyak dan membuat orang bingung apakah sakit yang dialaminya akibat virus corona. Sebabnya banyak gejala Covid-19 yang mirip dengan penyakit lain, terutama flu. Alasannya, karena kedua penyakit ini sama-sama disebabkan oleh virus.

Akibatnya, banyak orang yang akhirnya tidak mengetahui telah terinfeksi sehingga masih beraktivitas dan menularkannya pada orang lain. Saat ini, tanda klasik Covid-19 adalah adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, serta kehilangan penciuman dan rasa.

Namun, ini bukan hanya gejala atau tanda peringatan. Karena ini adalah virus yang relatif baru, daftar gejalanya terus bertambah. Para peneliti juga percaya mutasi dan strain baru mungkin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dan tidak biasa.

Tidak ada diagnosis sama sekali, yang tidak hanya dapat memicu penyebaran kasus tetapi juga menempatkan orang pada risiko masalah yang parah dan kematian. Faktanya, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh King's College London dan aplikasi studi gejala, pengujian untuk gejala tambahan dapat menambah sebanyak 40 persen lebih banyak kasus.

Untuk evaluasi, para peneliti mensurvei dan mengambil sampel 120.000 orang dewasa menggunakan aplikasi pemeriksa gejala dari beberapa bagian Inggris, yang mengalami lonjakan kasus aneh karena varian virus corona baru. Perlu dicatat para peneliti adalah yang pertama mengidentifikasi dan menemukan hilangnya bau dan rasa sebagai kemungkinan tanda COVID-19, yang kemudian menjadi tanda umum yang terlihat di lebih dari 60 persen kasus.

Advertising
Advertising

Terlepas dari tiga tanda klasik, ini adalah tanda yang terlihat secara individual atau bersama-sama, yang menuntut pengujian infeksi virus. Ingat, tanda-tanda ini mungkin bertindak sebagai gejala tahap awal atau terkait dengan penyebab lain. Meskipun demikian, pengujian yang tepat waktu dapat menghilangkan kekhawatiran.

Baca juga: Anjuran Pakai Masker yang Baik Menurut Satgas Covid-19

Diare
Seringkali dianggap sebagai tanda COVID-19 yang parah, beberapa penelitian telah mengamati diare dan infeksi saluran cerna dapat menjadi tanda-tanda yang mengkhawatirkan virus corona dapat menyebar ke usus dan mungkin mempengaruhi sistem pencernaan. Diare adalah gejala umum COVID-19 yang belum banyak diketahui orang. Infeksi saluran cerna juga bisa hadir dalam bentuk kram perut, kehilangan nafsu makan, masalah gangguan pencernaan, mual, muntah dan nyeri.

Dalam banyak kasus, itu juga bisa berkembang menjadi masalah seperti ketidakseimbangan metabolisme, penurunan berat badan, dan menjadi tanda kekhawatiran. Karena itu, jika tidak punya alasan untuk mencurigai adanya infeksi terkait makanan dan mengalami gejala lain yang diketahui, segera lakukan tes.

Kelelahan dan pusing yang tidak biasa
Kelelahan bukan hanya beberapa gejala COVID-19 yang bertahan paling lama, tetapi juga bisa bertindak sebagai satu-satunya tanda virus corona yang mungkin ditunjukkan oleh beberapa orang. Para ahli sekarang mencatat gelombang orang mengunjungi rumah sakit mengeluh kelelahan kronis.

Kelelahan biasanya merupakan penyebab replikasi virus di dalam tubuh atau efek samping dari penyakit virus yang mungkin dihadapi tubuh. Dengan cara yang sama, orang mengalami pusing secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda selama pandemi. Tidak seperti gejala khas lain, pusing atau pingsan bisa jadi menunjukkan tanda-tanda manifestasi neurologis yang terkait dengan COVID-19, yang berarti bisa berbahaya jika tidak ditangani.

Sakit tenggorokan
Demam dan batuk bukan satu-satunya tanda kemungkinan infeksi. Bisa saja virus tersebut menyerang saluran pernapasan dan Anda hanya menunjukkan gejala seperti sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan, yang biasanya merupakan tanda alergi atau infeksi musiman, juga dapat menyerang pasien COVID-19.

Oleh karena itu, jika mengalami sakit tenggorokan yang berkepanjangan, suara serak, sesak napas, atau kesulitan saat menelan makanan, mungkin itu pertanda Anda harus menjalani tes COVID-19 segera.

Jika infeksi musiman tidak mengganggu, tes COVID-19 mungkin bisa menjadi petunjuk penyebab sakit tenggorokan. Ingat, itu bisa saja menjadi alasan mendasar lain juga, tetapi tes akan menghilangkan rasa takut.

Nyeri otot
Myalgia adalah hasil dari kerusakan yang disebabkan oleh virus pada serat otot dan lapisan jaringan penting. Nyeri otot dan peradangan juga bisa terjadi akibat sitokin, yang merupakan tanda yang mengganggu dari reaksi autoimun.

Sekarang adalah gejala COVID-19 yang sangat umum dilaporkan dan karenanya jika seseorang mengalami tanda itu, mereka harus segera diuji. Ingat, nyeri otot bisa menjadi tanda infeksi virus corona yang parah dan bisa menyerang tanpa gejala klasik. Karena itu juga terlihat pada mutasi yang lebih baru, pendekatan yang meragukan sebaiknya dihindari.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya