Sudah Vaksinasi COVID-19 tapi Masih Tertular, Mungkin Ini Sebabnya

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 27 Maret 2021 19:42 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi COVID-19 adalah langkah untuk mengakhiri pandemi. Namun, masih ada kemungkinan orang dapat tertular virus corona, bahkan setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19.

Kemungkinan tertular kembali, meski sudah vaksinasi, bisa saja terjadi. Salah satu alasan di balik ini adalah sifat eksperimental dari vaksin COVID-19. Sementara vaksin mengurangi tingkat keparahan dan kematian, dua kemungkinan paling ditakuti dari infeksi, tapi belum ada cukup bukti untuk mendukung seberapa baik vaksin mengurangi penularan dan infeksi bergejala.

Dokter juga percaya risiko tertular COVID-19 pascavaksinasi akan meningkat jika penerima tidak berhati-hati. Oleh karena itu, meskipun vaksin akan membantu menurunkan tingkat infeksi di komunitas, banyak tindakan pencegahan yang masih harus diikuti secara langsung. Berikut beberapa kesalahan yang membuat Anda berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 setelah disuntik vaksin COVID-19, seperti dilansir dari Times of India.

Malas pakai masker
Banyak orang beranggapan vaksinasi menandai awal tidak membutuhkan masker. Itu tidak benar dan mungkin bisa menjadi salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan setelah vaksinasi. Hingga mencapai kekebalan tingkat komunitas, yaitu ketika sebagian besar dunia menerima dan mendapatkan vaksin, masker masih diperlukan untuk melindungi diri.

Pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) juga merekomendasikan orang yang telah menerima dua dosis vaksin dapat melepas masker hanya dalam kondisi tertentu, yaitu jika mereka berkumpul di dalam ruangan dalam lingkungan berisiko rendah dan sesama orang yang sudah vaksinasi. Yang terpenting, Anda harus mempraktikkan serangkaian tindakan pencegahan yang sama seperti yang dilakukan sebelum vaksinasi setelah pertemuan pertama.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ada Riwayat Pengentalan Darah, Lakukan Ini sebelum Vaksinasi Covid-19

Penyintas COVID tidak suntik vaksin
Bahkan jika pernah menderita COVID-19 sebelumnya, penting untuk vaksinasi. Jika tidak dan termasuk dalam kategori berisiko tinggi, Anda masih memiliki kemungkinan lebih tinggi tertular COVID-19. Karena itu, vaksinasi dapat mencegah kemungkinan infeksi. Kedua, apa yang diyakini para dokter saat ini adalah kekebalan yang didorong oleh vaksin bagi yang sudah terkena COVID-19 akan memperkuat kekebalan. Jika Anda baru-baru ini terjangkit COVID-19, tunggu setidaknya enam minggu untuk menjadwalkan vaksinasi. Ini akan memberi perlindungan maksimal terhadap virus.

Bepergian dan tidak hati-hati
Bepergian setelah vaksinasi diasumsikan risiko yang lebih rendah selama mengikuti tindakan pencegahan. Namun, kelalaian dalam perjalanan harus tetap diperhatikan. Vaksinasi akan membuka pintu bagi orang-orang untuk bepergian dengan bebas di dunia dan banyak keluarga untuk berkumpul lagi. Namun, para ahli merasa sampai saat ini masih sedikit orang yang disuntik vaksin COVID-19 dan faktor risiko lain berkurang, bepergian harus dilakukan dengan hati-hati.

Jika tidak, masih ada risiko infeksi ulang yang membayangi. Misalnya, bepergian ke tempat-tempat berisiko tinggi, atau tempat-tempat dengan mutasi dan varian virus yang lebih baru, juga mengamati munculnya kasus-kasus baru. Mutasi baru mungkin tidak efektif dijinakkan oleh vaksin sekarang. Bepergian harus didorong hanya jika orang mengikuti tindakan pencegahan yang tepat.

Penting juga untuk mengingat secara spesifik faktor risiko dari situasi perjalanan, misalnya jika ada 2-3 orang dewasa yang tidak divaksinasi dan tinggal di daerah penularan berisiko tinggi dan mengunjungi orang lanjut usia yang divaksinasi, lebih banyak tindakan pencegahan mungkin diperlukan.

Ada gangguan kekebalan
Orang dengan gangguan kekebalan memiliki sistem imun yang rendah dan lebih rentan menderita komplikasi kesehatan. Saat ini, sementara vaksin memiliki tolerabilitas yang baik, aman, dan efektif, mungkin vaksin tersebut entah bagaimana kurang efektif untuk yang mengalami gangguan kekebalan, yang secara otomatis dapat menempatkan pada risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. Ingat, kemungkinannya tetap rendah, tapi itu masih bisa terjadi.

Untuk alasan yang sama, para dokter juga percaya orang dengan kekebalan rendah dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya mungkin juga memerlukan vaksinasi yang diperbarui untuk meningkatkan perlindungan. Orang yang vaksinasi dapat melakukan beberapa aktivitas dengan aman setelah menerima dosis yang dijadwalkan. Namun, sama seperti sebelumnya, beberapa aktivitas akan relatif lebih aman untuk dilakukan sementara beberapa akan menjadi risiko tambahan.

Hanya ketika kita mencapai tingkat imunisasi yang tinggi, yang tidak akan terjadi sampai 2022, barulah kita dapat menguraikan manfaat nyata dari vaksinasi COVID-19. Demikian pula aktivitas seperti paparan dalam ruangan, seperti mengunjungi bar, pusat keugaran, pusat komunitas, masih kurang aman. Aktivitas di luar ruangan lebih disukai karena memiliki risiko penyebaran virus yang lebih rendah. Para ahli juga percaya banyak dari faktor-faktor ini bergantung pada daerah kunjungan, tingkat imunisasi, dan riwayat kasus. Akan relatif lebih aman mengunjungi kafe di kota dengan kasus minim dibandingkan yang banyak kasus.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya