Masih Merokok, Awas Infeksi Covid-19 Bisa Lebih Parah

Reporter

Antara

Senin, 26 April 2021 20:18 WIB

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan laporan data terakhir menunjukkan prevalensi merokok di Indonesia masih tinggi, yaitu 33,8 persen. Secara absolut berarti sekitar 65,7 juta penduduk di Indonesia merokok. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan perokok aktif memiliki tingkat keparahan sakit hingga 1,9 kali lipat apabila terpapar virus corona.

"Pada situasi pandemi COVID-19, merokok memiliki dampak signifikan. Salah satu studi meta analisis menunjukkan adanya peningkatan keparahan 1,9 kali pada penelitian COVID-19 yang juga merupakan perokok," kata Dante.

Data menunjukkan Indonesia berada pada peringkat ketiga terbesar jumlah perokok di atas 10 tahun terakhir, setelah India dan Cina. "Terlebih lagi pada kelompok 10-18 tahun, jumlah kelompok muda tersebut, baik konvensional maupun elektronik, sama-sama menunjukkan peningkatan," ujar Dante.

Berbagai penelitian menunjukkan dampak langsung merokok pada kesehatan, khususnya sektor kesehatan, di Indonesia mencatat potensi peningkatan prevalensi atau jumlah penderita penyakit tidak menular, seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, dan kanker paru, yang semuanya berkorelasi erat dengan perilaku merokok. Dante mengatakan situasi itu karena kapasitas paru untuk bisa menampung udara dan berfungsi normal sudah terganggu.

Dante menambahkan Indonesia akan menghadapi periode bonus demografi sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kualitas sumber daya manusia agar tetap produktif.

Advertising
Advertising

"Artinya anak muda kita harus dijaga kesehatannya dari perilaku yang berdampak buruk seperti merokok," ujarnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengamanahkan pemerintah agar persentasi merokok di usia 10-18 tahun berkurang, dari 9,1 persen menjadi 8,7 persen di 2024. Untuk mencapai target tersebut, Kemenkes bersama berbagai sektor bergerak di berbagai bidang pengendalian tembakau menuju pada strategi global yang digariskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Strategi yang perlu dilakukan, penguatan regulasi, implementasi kawasan tanpa rokok, pelaksanaan pengendalian penjualan rokok, eliminasi iklan dan promosi, edukasi secara berkelanjutan, dan peningkatan peringatan," ujarnya.

Kemenkes memiliki pola signifikan dalam upaya regulasi sehingga perlu lebih intensif mengawal revisi Perpres Nomor 109/2012 yang mengatur tentang bahan pengaman yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.

"Kami mengapresiasi dukungan dari masyarakat peduli pengendalian tembakau yang mendukung upaya ini. Kami berkomitmen melahirkan revisi Perpres Nomor 109/2012 untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok dan menurunkan prevalensi merokok dan juga mendukung intervesi penanganan COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Konsumsi Minuman Alkohol dan Merokok Naik Selama Pandemi Covid-19

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

6 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

8 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

2 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

11 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya