TEMPO.CO, Jakarta - Gejala diabetes tipe 2 pada awalnya tidak terlihat karena kadar gula darah tinggi membutuhkan waktu untuk terdeteksi. Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan rasa sakit yang ditandai dengan empat sensasi berbeda.

Diabetes tipe 2 juga bisa menjadi penyebab penyakit jantung karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin yang dihasilkan tidak diserap oleh sel. Konsekuensinya serius karena insulin mengatur gula darah. Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat merusak tubuh dan beberapa tanda peringatan paling akut melibatkan kerusakan saraf.

Selain itu, ada istilah neuropati perifer. Itu adalah istilah medis untuk menggambarkan kerusakan sistem saraf perifer akibat gula darah dan dapat menyebabkan jenis nyeri yang berbeda, seperti yang dijelaskan Mayo Clinic. Sistem saraf tepi mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) ke seluruh tubuh. Ketika jaringan ini rusak, seringkali menimbulkan rasa sakit.

Menurut Mayo Clinic, orang sering menggambarkan rasa sakitnya dengan rasa tertusuk dan terbakar. Berikut empat rasa sakit tersebut:
-Rasa sakit yang tajam atau dalam
-Rasa sakit yang menusuk
-Berdenyut
-Rasa sakit seperti terbakar

Menurut diabetes.co.uk, minum lebih banyak air dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Penting juga untuk selalu memantau asupan makanan tertentu karena dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Penyebab terburuk adalah jenis karbohidrat tertentu yang dipecah menjadi glukosa darah relatif cepat. Semakin cepat makanan dipecah menjadi glukosa darah, semakin jelas dampaknya pada kadar gula darah.

Untuk memilah makanan yang baik dari yang buruk harus mengacu pada indeks glikemik (GI). GI adalah sistem penilaian untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Hal ini menunjukkan seberapa cepat setiap makanan mempengaruhi tingkat gula darah (glukosa) ketika makanan itu dimakan sendiri.

Makanan karbohidrat dipecah dengan cepat oleh tubuh dan menyebabkan peningkatan glukosa darah yang cepat memiliki peringkat GI yang tinggi. Makanan yang memiliki GI tinggi meliputi gula dan makanan manis, minuman manis, roti putih, kentang, dan nasi putih.

Makanan dengan GI rendah atau sedang biasanya dipecah lebih lambat dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara bertahap dari waktu ke waktu. Beberapa makanan dengan GI rendah atau sedang seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, dan gandum.

Baca juga: Gula Darah Tinggi dan Diabetes, Waspadai Gejala Tak Terdeteksi