Epidemiolog Ingatkan Ancaman Covid-19 Varian Delta

Reporter

Antara

Rabu, 16 Juni 2021 14:41 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, dr. Yudhi Wibowo, mengatakan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan COVID-19 harus ditingkatkan seiring munculnya varian baru.

"Kami dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran (FK) Unsoed Purwokerto melaksanakan kegiatan sosialisasi. Tujuan utama dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat karena informasi tentang COVID-19 sangat dinamis," kata Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat FK Unsoed itu.

Setelah pengetahuan cukup kuat, masyarakat dengan kesadarannya diharapkan dapat mempraktikkan cara pencegahan serta ikut bersama dengan pemerintah dan semua pihak dalam penanggulangan COVID-19.

"Karena pandemi COVID-19 itu memang tanggung jawab kolektif sebetulnya, tidak bisa semata-mata diserahkan sepenuhnya ke pemerintah. Akan kesulitan kalau tidak didukung semua pihak, termasuk masyarakat," jelasnya.

Terkait dengan perkembangan varian baru, Yudhi mengatakan COVID-19 varian Delta atau B1617.2 diketahui sangat mudah menular dan dikatakan cukup fatal. Selain itu, varian Delta juga tidak terdeteksi dengan alat pemeriksaan standar berupa PCR (Polymerase Chain Reaction).

Advertising
Advertising

"Oleh karena mudah menular, saran yang perlu dilakukan oleh semua masyarakat itu sebaiknya menggunakan masker dobel karena kami ingin memberikan contoh menggunakan masker dobel sesuai dengan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diacu di banyak negara," katanya.

Dalam hal ini, penggunaan masker dobel terdiri atas lapis pertama atau bagian dalam memakai masker bedah, sedangkan yang kedua berupa masker kain tiga lapis. Ia mengatakan selain menggunakan masker dobel, upaya pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara membatasi mobilitas, terutama ke daerah-daerah dengan kasus yang sedang meledak, seperti Kudus, daerah pantai utara Jawa, bahkan informasinya sudah sampai Jakarta.

"Kita sebenarnya kemarin sudah dekat, di Cilacap sempat ada (varian Delta). Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan mobilitas dari dan ke daerah yang memang ada kasus itu, paling tidak sampai kasus itu terbukti negatif," ujarnya.

Terkait dengan Hari Raya Idul Adha yang dalam beberapa pekan ke depan, Yudhi mengatakan berdasarkan pemberitaan, hal itu sudah menjadi fokus perhatian pemerintah pusat sehingga kemungkinan akan ada pembatasan-pembatasan.

"Yang saya tahu, Juli nanti sudah ada pengetatan yang jauh lebih ketat lagi untuk menekan lonjakan (COVID-19), karena khawatir ada varian Delta tadi. Kalau pergerakan massa tidak diatur, ditambah ada varian baru ini, tampaknya bisa melonjak kasusnya, makanya pemerintah mengantisipasi itu," katanya.

Baca juga: Gejala dan Bahaya Covid-19 Varian Delta yang Perlu Diwaspadai

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

11 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya