Penggumpalan Darah Akibat Covid-19 dan Dampak Terburuk

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Juni 2021 10:03 WIB

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.

TEMPO.CO, Jakarta - Penggumpalan darah termasuk komplikasi akibat Covid-19. Selain penggumpalan darah, Covid-19 juga meningkatkan risiko pembekuan di arteri yang disebut trombosis arteri. Gumpalan darah tersebut dapat memblokir sirkulasi darah di bagian tubuh terluar yang mengarah ke infeksi.

Hanya dengan amputasi atau pengangkatan anggota badan satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Gumpalan darah ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka pada organ lain.

Raghuram Sekhar, konsultan bedah vaskular dan endovaskular di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, menjelaskan ketika aliran darah di arteri tersumbat oleh gumpalan, pasokan oksigen ke bagian tubuh terputus. Akibatnya mengarah ke gangren atau matinya jarigan tubuh karena infeksi. Jika tidak ditangani tepat waktu, hal itu bisa menyebabkan amputasi anggota badan.

“Saya telah merawat lebih dari 35 pasien Covid-19 dengan pembekuan darah di anggota badan selama pandemi. Pada gelombang kedua, saya telah melihat kasus pada orang yang lebih muda di bawah usia 32 tahun. Gumpalan darah gangren ini agresif dan sulit diobati,” ujarnya, seperti dilansir dari Indiananexpress.

Ada lima tanda awal pembekuan darah terkait Covid-19 yang harus diwaspadai. Pertama nyeri pada anggota badan yang intensitasnya meningkat secara bertahap. Dari waktu ke waktu, nyeri membuat pasien merasa sangat sakit. Kedua paresthesia, yaitu mati rasa pada jari tangan dan kaki. Ketiga adalah kelumpuhan, di mana pasien kehilangan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh.

Advertising
Advertising

Keempat pucat karena kurangnya pasokan darah, yang kemudian membuat anggota badan menjadi biru atau hitam seiring waktu. Pucat diiringi suhu tubuh yang dingin adalah salah satu tanda pertama gangren telah terjadi. Kelima tidak dapat merasakan denyut nadi pada anggota gerak.

Sekhar menyarankan pasien Covid-19 yang telah pulih agar mewaspadai gejala-gejala tersebut. Jika diketahui tepat waktu dan ditangani dengan cepat, pasien dapat sembuh total dari penyakitnya. Masa keemasan untuk mengobati pembekuan darah adalah 6-8 jam pertama setelah gejalanya terlihat. Selama waktu ini, jika pasien berkonsultasi dengan ahli bedah vaskular, pengobatan dapat dilakukan dan anggota badan dapat diselamatkan.

Dalam kebanyakan kasus ketika seorang pasien tiba di rumah sakit dengan gejala-gejala ini, ahli bedah vaskular akan memeriksanya dan melakukan prosedur yang disebut doppler vaskular. Doppler vaskular adalah sonografi untuk pembuluh darah guna menunjukkan penyumbatan.

Setelah prosedur tersebut dilakukan, maka masuk tahap angiografi. Sama seperti ketika angiografi dilakukan pada jantung untuk serangan jantung, angiografi perifer dilakukan pada tungkai dalam kasus trombosis arteri. Ini membantu ahli bedah vaskular untuk menyimpulkan tingkat keparahan gumpalan dan membentuk rencana perawatan.

Jika pasien tiba di rumah sakit pada tahap awal, yaitu dalam waktu 8 jam hingga maksimal 24 jam, bekuan darah mungkin belum mengeras sepenuhnya. Dalam kasus tersebut, trombolisis atau trombosuction dapat dilakukan selama angiografi itu sendiri, di mana obat-obatan dan bahan kimia yang diresepkan dikirim melalui pembuluh darah untuk melarutkan gumpalan.

Kadang-kadang, pasien mungkin datang terlambat dan pada saat itu gumpalan telah mengeras dan tidak dapat diobati dengan trombolisis sehingga membutuhkan operasi terbuka, dengan pasien di bawah anestesi penuh dan sayatan dibuat untuk mencapai gumpalan di pembuluh darah. Prosedurnya disebut Embolektomi. Ini juga cukup berhasil, jika pasien datang ke rumah sakit dalam 1-2 hari pertama.

Jika didiagnosis tepat waktu, anggota badan dapat diselamatkan dari gangren dan amputasi. Singkatnya, pasien harus mengetahui dan membaca dengan baik tentang gejala trombosis arteri sambil secara aktif membuat orang-orang di sekitar menyadari hal yang sama. Segera setelah gejala mulai muncul, orang harus berkonsultasi dengan ahli bedah atau fasilitas vaskular sedini mungkin untuk menghindari gangren dan amputasi dan terus menjalani hidup sehat.

Baca juga: Gejala Pembekuan Darah karena Vaksin AstraZeneca

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya