Obat Langka, Dokter Berharap Satu Metode Andalan buat Pasien Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 5 Agustus 2021 08:02 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah dokter di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat melaporkan terjadi kelangkaan obat-obatan yang biasa digunakan pasien Covid-19. Lantaran pasokan obat yang mulai berkurang, mereka mengandalkan satu metode pengobatan yang selama ini terbukti mampu memulihkan kondisi pasien Covid-19. Metode itu adalah donor plasma konvalesen.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Cabang Denpasar, Bali, I Ketut Widiyasa mendorong para penyintas Covid-19 melakukan donor plasma konvalesen. "Terapi plasma konvalesen ini sangat membantu teman-teman yang terkena Covid-19 untuk sembuh," kata Ketut dalam konferensi pers virtual Tim Mitigasi IDI bersama IDI Wilayah Bali dan NTB pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Saat ini stok terapi plasma konvalesen begitu terbatas. "Banyak pasien Covid-19 yang membutuhkan, tapi sedikit yang layak untuk ditransfusikan," katanya. Terlebih saat ini obat-obatan Covid-19 terbilang langka. Dengan begitu, tenaga kesehatan hanya memberikan obat yang ada bagi pasien.

Senada dengan Ketut, Ketua IDI Cabang Mataram, NTB, Rohadi mengajak penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk menjalani terapi plasma konvalasen. Musababnya, di tengah keterbatasan jumlah tenaga, fasilitas kesehatan, dan obat-obatan, metode terapi plasma konvalesen menjadi salah satu jalan keluar untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Rohadi juga menyinggung kondisi tenaga kesehatan yang kian kewalahan dengan bertambahnya kasus Covid-19 di wilayah kerjanya. Amanat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan agar tenaga medis menjalani tes Covid-19 sepekan sekali juga tak berjalan karena alat tes terbatas.

Advertising
Advertising

Ditambah lagi insentif dan asuransi kesehatan bagi tenaga medis yang belum juga turun. "Pemerintah harus serius memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan. Jangan sampai mereka berguguran," ucapnya.

Ketua IDI Wilayah NTB, Doddy mengingatkan pemerintah agar mengambil pelajaran dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Pulau Jawa dan Bali sepanjang Juni dan Juli 2021. "Di hulu, perbaiki lagi testing, tracing, dan di hilirnya pemenuhan fasilitas kesehatan, obat, dan perhatian kepada tenaga kesehatan," ujarnya. "Kalau di hulu ada kendala, maka bocornya akan terus mengalir sampai ke hilir."

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Mau Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Pahami Syaratnya

Berita terkait

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

7 jam lalu

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

Budidaya salak di Bali dengan sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan sistem agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe dapat penghargaan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Menjelang MotoGP Mandalika 2024

22 jam lalu

Serba-serbi Menjelang MotoGP Mandalika 2024

Kemenparekraf berkomitmen akan mendukung dan menyukseskan event MotoGP Mandalika 2024 menjadi yang terbaik dari sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena, Kronologi Kasus Landak Jawa

22 jam lalu

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena, Kronologi Kasus Landak Jawa

Majelis Hakim PN Denpasar vonis bebas I Nyoman Sukena dalam kasus pelihara landak Jawa. Berikut kronologi kasusnya?

Baca Selengkapnya

Marc Marquez hingga Raul Fernandez Hadiri Parade Pembalap MotoGP 25 September 2024, Begini Acaranya

22 jam lalu

Marc Marquez hingga Raul Fernandez Hadiri Parade Pembalap MotoGP 25 September 2024, Begini Acaranya

Marc Marquez dan sejumlah pembalap terkemuka bakal mengikuti parade di Kota Mataram, NTB menjelang balapan MotoGP Mandalika.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemprov NTB Enggan Bayar Hosting Fee MotoGP Mandalika 2024

23 jam lalu

Alasan Pemprov NTB Enggan Bayar Hosting Fee MotoGP Mandalika 2024

Pemprov NTB masih menolak untuk membayar hosting fee MotoGP Mandalika 2024 sebesar Rp231 miliar. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

1 hari lalu

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

Nyoman Sukena, pemelihara empat ekor Landak Jawa, divonis bebas setelah didakwa melanggar UU tentang Konservasi

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

1 hari lalu

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah harus dimanfaatkan dengan optimal.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

1 hari lalu

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

Daya tarik utama Pantai Kelingking tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga perjalanan menuju pantai yang penuh tantangan.

Baca Selengkapnya

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

1 hari lalu

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

Aktris Korea Selatan Han Hyo Joo diketahui sedang berada di Bali untuk syuting drama baru dan membagikan foto nasi tumpeng yang didapatnya.

Baca Selengkapnya

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

2 hari lalu

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

Selain karena tingginya daya tarik Bali di mata internasional, kemudahan pengajuan visa melalui platform online evisa.imigrasi.go.id juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tren peningkatan kedatangan WNA.

Baca Selengkapnya