Vaksin Moderna Telah Diedarkan, Simak Efektivitas dan Risikonya Berikut

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 21 Agustus 2021 19:18 WIB

Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna yang nantinya akan diberikan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 13 Agustus 2021, Indonesia menerima hibah 8 juta dosis vaksin Moderna melalui Covax Facility. Kini, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, vaksin tersebut telah didistribusikan ke berbagai daerah dengan tingkat penularan tinggi. Adapun target vaksinasi Moderna mencakup tiga kelompok, yakni tenaga kesehatan, ibu hamil, dan masyarakat umum yang belum divaksin sama sekali.

Pemberian vaksin Moderna pun memantik pertanyaan terkait efektivitas vaksin ini. Beberapa riset yang dilakukan oleh lembaga kesehatan menemukan bahwa vaksin Moderna memiliki efektivitas yang tidak kalah kuat dengan berbagai vaksin Covid-19 lainnya. Karena itu, dalam beberapa uji klinis, vaksin Moderna dapat digunakan untuk penanganan pandemi.

Studi dari World Health Organization (WHO) menemukan bahwa efektivitas vaksin Moderna dalam menangkal Covid-19 adalah 94,1 persen. Adapun tingkat efektivitas tersebut didapat setelah dilakukan pengujian berskala besar. Tingkat efektivitas tersebut berada di atas batas rekomendasi WHO, yakni 50 persen.

Selain itu, dilansir dari yalemedicine.org, vaksin Moderna juga terbukti lebih efektif melawan Covid-19 dibanding vaksin Pfizer. Perusahaan yang memproduksi vaksin Pfizer mengungkapkan bahwa vaksin mereka memiliki efektivitas sebanyak 91,3 persen dalam menghadapi Covid-19. Sementara itu, pengujian yang dilakukan oleh produsen vaksin Moderna menemukan bahwa vaksin mereka 94,1 persen efektif dalam menangani Covid-19.

Beberapa riset juga menemukan bahwa vaksin Moderna efektif dalam menangani berbagai jenis mutasi virus SARS-CoV-2. Dilansir dari modernatx.com, vaksin Moderna efektif terhadap varian delta, kappa, alpha, dan beta. Namun, khusus varian delta, vaksin Moderna efektivitasnya dua kali lebih lemah dibanding varian virus lainnya. Karena sama-sama menggunakan teknologi mRNA, efektivitas vaksin Moderna terhadap varian delta diperkirakan sama dengan vaksin Pfizer. Namun, beberapa studi lanjut perlu dilakukan untuk mengukur efektivitas vaksin Moderna.

Advertising
Advertising

Selain efektivitas, beberapa pengujian juga melaporkan adanya efek samping yang timbul setelah vaksinasi Moderna. Dilansir dari fda.gov, Food and Drug Administration memberikan label berbahaya pada vaksin Moderna. Pemberian label tersebut dilatarbelakangi oleh ditemukannya beberapa kasus radang jantung pada orang berusia muda yang telah divaksin Moderna. Adapun kasus tersebut hanya terjadi dalam skala kecil, yakni pada 12,6 per satu juta vaksinasi.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: 6 Fakta Vaksin Moderna yang Perlu Anda Ketahui

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

18 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya