TEMPO.CO, Jakarta - Ikan gabus atau Channa striata adalah jenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya memenuhi kebutuhan protein.

Ikan gabus yang sebagian besar penyebarannya ditemukan di berbagai negara di Asia, adalah ikan yang bersifat karnivora. Selain untuk memenuhi kebutuhan protein, ikan gabus juga memiliki manfaat lainnya, dan terdapat banyak kandungan nutrisi yang perlu kita ketahui.

Dilansir dari diskutkan.kalteng.go.id, diketahui ikan gabus memiliki kandungan protein tinggi sebesar 25,2 gr protein/100 gr berat badannya. Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian asam amino pada ikan gabus dapat memicu produksi kolagen yang dapat meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit.

Selain itu, kandungan albumin yang ada pada ikan gabus sangat diperlukan oleh tubuh manusia, terutama dalam masa proses penyembuhan luka pada bagian dalam tubuh manusia.

Namun masih banyak lagi manfaat lain seperti yang dikutip dari laman ners.unair.ac.id berikut ini:

1. Baik untuk kesehatan otot.
Protein dalam ikan gabus sangat lah tinggi dibandingkan dengan ikan jenis lain pada umumnya. Dari 100 gram ikan gabus dapat memberikan 25,2 gram protein. Itulah sebabnya mengapa ikan bagus sangat bermanfaat bagi pembentukan otot tubuh.

2. Menjaga metabolisme pencernaan.
Ikan gabus memiliki struktur daging yang lebih mudah dicerna dibandingkan sumber protein lain seperti daging. Karna itulah mengonsumsi daging ikan gabus sangan baik dan tidak akan memperberat proses pencernaan.

3. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.
Kandungan albumin dalam ikan gabus ternyata berperan baik untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

4. Memperbaiki gangguan gizi.
Selain untuk mempercepat penyembuhan luka, ternyata ikan gabus juga baik untuk memperbaiki masalah gizi dalam tubuh terutama pada anak. Meskipun ikan gabus dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi, namun sebaiknya Anda juga harus menyeimbangkan dengan komponen gizi lainnya.

ASMA AMIRAH

Baca: Ikan Gabus Bantu Pemulihan Setelah Melahirkan, Mitos atau Fakta