Bahaya yang Muncul Bila Kerja Terlalu Lama

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 5 September 2021 11:47 WIB

Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki motivasi untuk terus mencapai target dalam pekerjaan itu bagus. Selain bertanggung jawab, target kerja kadang bisa mendatangkan bonus ekstra seperti uang atau hadiah dari atasan. Namun, tak bisa dipungkiri, beberapa pekerjaan bisa menguras tenaga dan terkesan melelahkan.

Akibat terlalu lama berada di bawah tekanan, stres dan depresi pun bisa datang. Kadar stres yang cukup tinggi dalam bekerja ternyata bisa menyebabkan masalah kesehatan yang disebut dengan burnout syndrome. Apa itu?

Burnout syndrome adalah kondisi stres berlebih yang berhubungan dengan pekerjaan. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan secara fisik dan emosional akibat ekspektasi dan kenyataan karyawan di posisinya tidak berjalan sesuai yang dibayangkan. Jika terus berlanjut, kondisi yang tak nyaman tersebut akan membuat kita kehilangan minat bekerja. Bahkan, kadang tak punya lagi motivasi melakukan tugas dan tanggung jawab secara utuh.

Akhirnya, produktivitas kerja pun menurun secara drastis. Melansir Mayo Clinic, burnout syndrome terjadi karena depresi. Depresi muncul karena kita sudah kehilangan energi saat bekerja. Energi yang terkuras habis itu disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan. Misalnya, tak ada orang bisa membantu pekerjaan.

Selain itu, burnout syndrome juga bisa terjadi karena tugas dan tanggung jawab berlebih yang diberikan kepada pekerja. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, kehidupan pribadi juga bisa terganggu. Parahnya, kita menjadi rentan terkena penyakit fisik. Beberapa penyebab munculnya burnout syndrome atau job burnout ini adalah:

Advertising
Advertising

-Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang mempengaruhi pekerjaan.

-Bayangan tentang pekerjaan yang tidak jelas.

-Dinamika tempat kerja yang buruk, seperti perundungan di kantor.

-Jenis pekerjaan yang monoton atau bahkan terlalu dinamis.

-Tidak ada dukungan sosial karena pekerjaan mungkin terlalu mengisolasi diri dari orang lain atau kehidupan pribadi.

-Kehidupan pekerjaan tidak seimbang, sehingga tidak memiliki waktu untuk hal selain pekerjaan.

Burnout syndrome tak serta-merta hadir dalam sekejap. Penyakit psikologis ini muncul secara bertahap akibat sering stres. Secara umum, ada tiga ciri yang bisa dijadikan patokan jika mengalami gejala burnout syndrome:

-Stres mempengaruhi kondisi fisik dan rentan sakit.

-Kondisi emosional tidak stabil.

-Kebiasaan yang berubah drastis.

Cara mengatasi dan mencegah masalah psikologis burnout syndrome:

-Lihat batas kemampuan dalam bekerja.

-Ungkapkan keluh kesah kepada orang yang dipercaya.

-Batasi diri dari hal negatif atau beracun.

-Sering relaksasi atau olahraga.

-Tidur cukup.

Baca juga: 5 Tips Supaya Fokus dan Nyaman Selama Bekerja dan Belajar di Rumah

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

6 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya