Apakah Vaksin Dapat Memulihkan Long Covid?

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Oktober 2021 11:49 WIB

Petugas medis menyuntikan dosis vaksin Sinopharm kepada pencari suaka saat vaksinasi COVID-19 di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Oktober 2021. Vaksinasi tersebut digelar atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta, UNHCR dan Kadin Indonesia. Sebanyak 600 vaksin dosis pertama disediakan dalam vaksinasi tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Meski Covid-19 memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi, penyakit ini tetaplah berbahaya. Covid-19 dapat menyebabkan atau memicu penyakit yang parah, yang bisa berujung pada kematian. Selain itu, meskipun telah sembuh dari Covid-19, para penyintas kemungkinan bakal mengidap long covid.

"Long Covid adalah sindrom gejala persisten yang berkembang setelah virus penyebab Covid-19 dibersihkan," kata Direktur Post-Covid Recovery Center University Hospital, Thomas Gut, dikutip dari healthline.com.

Gut menjelaskan, gejala berupa brain fog, kelelahan, anosmia, rambut rontok, dan mati rasa dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Dalam situs resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan cara terbaik untuk mencegah long covid adalah dengan mencegah terinfeksi Covid-19. Salah satu caranya adalah vaksin.

Pada 1 September 2021, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases memaparkan, vaksinasi tidak hanya mengurangi risiko infeksi dan gejala parah, tetapi secara signifikan mengurangi kemungkinan mengalami long covid.

Advertising
Advertising

Di Inggris, para peneliti menganalisis data dari lebih 1,2 juta orang dewasa dalam the national COVID Symptom Study. Mereka mengevaluasi laporan dari orang-orang dewasa yang telah diberi setidaknya satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, atau AstraZeneca mRNA COVID-19 antara Desember 2020 dan Juli 2021.

Hasilnya, 971.504 orang yang sepenuhnya divaksinasi, hanya 0,2 persen yang berisiko terinfeksi long covid. Melansir dari healthline.com, ketika dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi, risiko long covid 49 persen lebih rendah bagi orang yang telah divaksinasi.

Namun, CDC memaparkan vaksin Covid-19 tidak 100 persen efektif dalam mencegah infeksi long covid.

Dilansir dari laman cdc.gov, CDC menunjukkan bahwa:

  • Orang yang sepenuhnya divaksinasi tidak mengembangkan penyakit serius dibanding mereka yang tidak divaksinasi dan terkena COVID-19.
  • Bahkan, ketika orang yang sepenuhnya divaksinasi mengembangkan gejala, gejalanya cenderung ringan dibanding yang dialami oleh orang yang tidak divaksinasi. Dengan demikian, dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga: Definsi Baru WHO Soal Long Covid sebagai Kondisi Pasca Covid-19

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya