Pentingnya Menjaga Kesehatan Jiwa selama Pandemi

Reporter

Antara

Minggu, 31 Oktober 2021 09:27 WIB

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Adaptasi kenormalan baru merupakan salah satu langkah untuk melindungi kesehatan jiwa di tengah pandemi COVID-19. Tujuannya tentu saja normalisasi kehidupan. Begitu kata spesialis kedokteran jiwa dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Kristina Siste Kurniasanti.

"Lakukan normalisasi kehidupan, memang keadaan banyak berubah tapi inilah yang dianggap normal," katanya.

Siste mengatakan hal pertama yang bisa dilakukan adalah memulai hari dengan sesuatu yang santai. Beri semangat untuk diri sendiri dan suntik energi positif dengan cara tersenyum.

"Latihan fisik, tidur cukup dan makan yang sehat serta beribadah," ujarnya.

Kemudian, kenali diri dan ukur kekuatan diri sendiri. Setiap orang punya batasan yang berbeda jadi jangan paksakan diri untuk mengikuti aktivitas orang lain. Anda juga dapat mengambil jeda dari rutinitas, meningkatkan sisi kreatif, dan mengelola stres. Cintailah diri sendiri demi kesehatan jiwa selama pandemi COVID-19, lalu mengelola stres, salah satunya dengan menulis catatan harian.

Advertising
Advertising

Lakukan hobi dan aktivitas baru yang menyenangkan, hindari rokok, alkohol, dan narkoba serta jaga komunikasi dengan orang terdekat.

"Saya selalu menyarankan tidak menggunakan chating, tetapi menggunakan video call sehingga ada kedekatan emosional," katanya.

Dia juga menekankan pentingnya menyantap makanan sehat, olahraga cukup dan teratur, serta membuat prioritas dan mengikuti jadwal harian yang teratur. Siste menjelaskan COVID-19 sangat mempengaruhi kesehatan jiwa. Masalah kesehatan yang menimpa batin selama pandemi dapat berupa kecemasan, depresi, krisis bunuh diri, juga kecanduan.

"Ada yang sebelumnya sudah sembuh mengalami re-admisi kembali pada masa pandemi ini," ujarnya.

Masalah kesehatan mental ini dipicu oleh angka mortalitas COVID-19 yang tinggi, menimbulkan kekhawatiran apakah diri sendiri dan orang-orang tersayang di sekeliling bisa juga terkena infeksi.

"Pemicu lain adalah hoaks tentang COVID-19, khawatir ke layanan kesehatan, stigma dan diskriminasi," jelasnya.

Trauma akibat kehilangan orang terdekat akibat COVID-19 pun dapat menjadi penyebab masalah kesehatan mental. Dia menuturkan satu dari lima orang di Indonesia mengalami kecemasan selama pandemi COVID-19.

Orang yang paling tinggi risiko mengalami kecemasan adalah perempuan muda, orang yang dicurigai menderita COVID-19, serta yang kekurangan dukungan sosial. Sementara itu, tenaga medis umumnya memiliki risiko yang lebih rendah karena rata-rata telah memiliki pengetahuan seputar COVID-19.

Baca juga: Cegah Bunuh Diri dengan Peka Melihat Tanda

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

14 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

21 jam lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya