Mitos Seputar Kanker Prostat yang Tak Perlu Dipercaya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Rabu, 3 November 2021 20:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan pria didiagnosa mengidap kanker prostat setelah menginjak usia 65 tahun. Yang belum berusia 40 tahun sangat jarang mengidap kanker prostat. Kanker tersebut pun berada di posisi atas deretan kanker yang paling mematikan di Indonesia.
Melansir dari Indonesia Cancer Care, sebagian pasien yang mengidap kanker prostat tak merasakan gejala apapun. Meskipun bagi sebagian pasien, gejala awal penyakit ini adalah nyeri pada punggung dan panggul yang sebelumnya tidak dirasakan. Berikut mitos seputar kanker prostat yang dianggap berbahaya namun faktanya salah.
Sering menahan kencing
Hingga kini belum ditemukan penelitian lebih lanjut yang mengaitkan menahan kencing dengan membesarnya prostat. Menahan kencing tak menyebabkan perubahan pada prostat karena secara umum pembesaran diduga terjadi akibat pengaruh keseimbangan hormon androgen dan estrogen saat pria sudah mulai menginjak masa tua. Hormon tersebut yang mengganggu keseimbangan sel prostat sehingga terjadi pembesaran dan pembengkakan.
Tak lagi bisa ereksi
Sebagian pria merasa cemas setelah didiagnosa kanker prostat karena ada mitos yang berkaitan dengan kehidupan seksual. Mengidap kanker prostat disebut juga menurunkan libido dan gairah di ranjang. Pascaoperasi, ereksi yang kuat memang sedikit lebih susah dari biasa. Untuk itu perlu adanya pemulihan yang memakan waktu 24 bulan, tergantung kondisi pasien. Selain itu, mitos mengenai pengobatan kanker prostat yang menyebabkan terjadinya impotensi tidak benar. Memang setelah operasi, pria mungkin akan sedikit sering mengompol tapi ini hanya bersifat sementara dan bisa diobati.
Bukan penyakit turunan
Genetik merupakan salah satu faktor risiko kanker terjadi pada seorang individu. Jika ayah menderita kanker prostat maka anak berisiko mengalami kanker prostat dua kali lebih tinggi. Meskipun itu artinya Anda belum tentu terkena penyakit tersebut, potensi dan risiko kanker prostat ada, tergantung dari gaya hidup sehari-hari.
Penyakit tidak mematikan
Pertumbuhan sel-sel kanker yang menyerang prostat terjadi cukup lambat dan bahkan tidak menimbulkan gejala. Hal tersebut menyebabkan banyak pria tidak sadar telah mengidap kanker prostat dan baru mencari pengobatan saat kondisi sudah parah. Meski begitu, ada juga kasus kanker prostat yang terjadi sangat cepat dan agresif. Sama halnya dengan jenis kanker lain, kanker prostat juga bisa mematikan jika dibiarkan tanpa penanganan. Oleh sebab itu penderita sebaiknya terus melakukan konsultasi ke dokter setelah didiagnosa kanker prostat.
Baca juga: Kiat Mencegah Kanker Prostat saat Muda