3 Penelitian dan Inovasi Ini Berkontribusi dalam Upaya Penanganan Stroke

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 4 November 2021 16:32 WIB

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus dan kemudian membunuh sel-sel otak dalam prosesnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan yang mampu menyerang manusia. Dilansir dari nichd.nih.gov, ada sekitar 795.000 orang yang terjangkit stroke setiap tahunnya di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 137.000 di antaranya meninggal dunia.

Selain kematian, stroke juga membawa berbagai dampak lain yang tidak kalah mematikan. Dilansir dari cdc.gov, stroke mampu membuat seseorang menderita disabilitas dalam jangka waktu yang panjang. Dalam beberapa kasus, penderita stroke yang telah berusia lebih dari 65 tahun akan sangat terpengaruhi mobilitasnya.

Untuk mengatasi stroke, beberapa ilmuwan kesehatan melakukan berbagai penelitian dan inovasi. Hingga kini, jumlah penelitian dan inovasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan kesehatan mengenai cara-cara mengatasi stroke tidak terhitung jumlahnya. Namun, sebagaimana dilansir dari yalemedicine.org, setidaknya ada tiga penelitian dan inovasi yang paling berdampak terhadap upaya penanganan stroke:

1. MRI Portable

Stroke tidak hanya merupakan penyakit yang mematikan, tetapi juga merupakan penyakit yang harus dideteksi sesegera mungkin. Sayangnya, stroke memakan waktu yang cukup lama untuk didiagnosis. Banyaknya waktu yang digunakan untuk mendeteksi penyumbatan darah di otak menentukan nasib penderita stroke, yakni sembuh, mengalami disabilitas, atau meninggal.

Advertising
Advertising

Berdasarkan masalah tersebut, Dr. Kevin Sheth, dokter dan ilmuwan kesehatan dari Yale University, menciptakan sebuah Magnetic Resonance Imaging (MRI) portable. MRI yang berfungsi untuk mendiagnosis penyumbatan pembuluh darah di otak tersebut kini dapat dibawa langsung kepada pasien. Hal tersebut mampu membuat kecepatan diagnosis penderita stroke meningkat drastis.

2. Teknologi Neuro-monitoring untuk Mengontrol Tekanan Darah

Jaringan otak merupakan komponen yang paling rapuh pada satu jam pertama saat stroke menyerang. Karena itu, tekanan darah di otak perlu diamati dan dikendalikan supaya tidak merusak jaringan otak, yang berpotensi membuat stroke semakin parah.

Berdasarkan masalah tersebut, Dr. Nils Petersen, dokter dan ilmuwan kesehatan Yale University, mengembangkan sebuah teknologi neuro-monitoring untuk mengontrol dan mengelola fluktuasi tekanan darah di otak ketika stroke menyerang. Hal tersebut membuat risiko stroke yang terburuk dapat diatasi.

3. Pengobatan untuk Mengendalikan Sistem Imun

Risiko yang timbul dari serangan stroke bukan hanya berasal dari penyumbatan pembuluh darah di otak. Reaksi sistem imun tubuh juga mampu memperburuk gejala stroke. Alih-alih bereaksi dengan memberikan serangan tepat sasaran pada penyebab stroke, sistem imun tubuh justru bisa merusak beberapa organ di otak karena reaksi yang sporadis.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Lauren Samsing, Kepala Akademik Divisi Stroke and Neurologi Pembuluh Darah Yale School of Medicine, melakukan penelitian untuk mempelajari reaksi biologis dari sistem imun tubuh manusia ketika berhadapan dengan stroke. Hasil dari penelitian tersebut kemudian digunakan untuk mengembangkan teknik pengobatan yang mampu mengarahkan sistem imun tubuh supaya mengobati stroke, alih-alih memperparahnya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Stroke

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

2 hari lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

2 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

4 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

5 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

7 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

8 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

8 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

9 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya