Inilah Kebiasaan Buruk yang Dapat Meningkatkan Risiko Obesitas

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 17 November 2021 18:00 WIB

Kelebihan berat badan atau obesitas terjadi karena dua faktor, pola makan dan gaya hidup tak sehat.

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kebiasaan yang Anda pertahankan bisa jadi berkontribusi dalam penambahan berat badan. Kebiasaan ini termasuk kebiasaan makan yang tidak sadar Anda lakukan. Bertambahnya berat badan bukan selalu berarti hal buruk, tetapi jika seseorang mengalami gejala obesitas, bisa jadi perubahan gaya hidup perlu dilakukan.

Obesitas berbahaya karena dapat memengaruhi kondisi kesehatan Anda di masa depan. Diiansir dari laman News Medical, kematian dini, diabetes, penyakit jantung, radang sendi, hingga kanker adalah beberapa penyakit yang ditimbulkan obesitas.

Berikut merupakan lima kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko obesitas:

1. Terus-menerus ngemil tanpa sadar

Jika sudah dihadapkan pada televisi atau kegiatan seru lain yang dapat dilakukan sambil melakukan hal lain seperti makan, Anda kerap tidak sadar seberapa banyak jumlah makanan yang sudah Anda konsumsi. Lemak pada tubuh akan bertambah semakin banyak kudapan yang Anda konsumsi, terlebih lagi jika makanan tersebut tinggi akan kalori.

Advertising
Advertising

2. Kurang tidur

Dikutip dari laman Webmd, kurang tidur membuat Anda lebih mudah lapar meskipun perut Anda masih terisi. Kekurangan waktu tidur berdampak pada sekresi kortisol, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan. Selain itu, kekurangan waktu tidur meningkatkan penyimpanan lemak dalam tubuh Anda.

2. Kebiasaan makan setelah makan malam

Kudapan yang dimakan sesudah makan malam biasanya merupakan aktivitas yang tidak disadari. Terlebih lagi, makanan manis kerap dikonsumsi di saat-saat seperti ini. Kebiasaan ini dapat diubah dengan mengganti kudapan dengan teh hangat atau air mineral yang rendah kalori.

3. Mengonsumsi makanan cepat saji

Ketika malas memasak, seseorang akan lebih memilih untuk makan makanan yang mudah didapatkan dari luar. Orang yang kerap mengonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengalami obesitas 60-80 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang mengonsumsi hanya sekali seminggu. Makanan cepat saji bukan hanya memiliki porsi yang banyak, melainkan juga padat akan energi.

4. Melewatkan sarapan

Melewatkan sarapan bukanlah pilihan yang bijak karena tubuh membutuhkan bahan bakar setelah puasa semalaman. Selain itu, sarapan dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Dilansir dari penelitian berjudul “Timing of Breakfast, Lunch, and Dinner. Effects on Obesity and Metabolic Risk”, anak-anak dan orang dewasa yang melewati sarapan memiliki total kolesterol, terutama konsentrasi LDL, yang lebih tinggi ketimbang mereka yang menyantap sarapan.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Mengapa Ada Koreasi antara Obesitas dan Penyakit Kardiovaskular?

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

11 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya