Ini Gejala-gejala Ringan Covid-19 Varian Omicron

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 1 Desember 2021 01:28 WIB

Seorang staf yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang naik penerbangan internasional di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, 30 November 2021. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]

TEMPO.CO, Cape Town -Gejala COVID-19 varian Omicron dianggap sangat "enteng" oleh dokter di Afrika Selatan ketimbang pendahulunya.

Varian ini pertama kali ditemukan di negara yang sama dan menyerang orang-orang berumur 20 hingga 30 tahunan. Dokter menganggap rentang usia demikian secara umum mengalami gejala ringan.

Dilansir dari laman NBC Chicago, menurut seorang dokter umum di provinsi Gauteng, Dr. Unben Pillay, gejala yang ditunjukkan pasien berupa batuk kering, demam, berkeringat di malam hari, dan nyeri di berbagai bagian tubuh.

Selanjutnya, pada 18 November 2021, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr. Angelique Coetzee melalui BBC mengatakan munculnya gejala tidak biasa pada pasien yang cukup berbeda dengan gejala varian delta.

Gejala ini dialami oleh seorang pria berusia 33 tahun. Pria ini berkata ia mengalami kelelahan selama beberapa hari mengalami COVID-19, diikuti oleh nyeri di berbagai bagian tubuh dan sakit kepala. Ia mengalami gatal pada tenggorokan, tetapi tidak mengalami batuk-batuk maupun anosmia.

Advertising
Advertising

Banyak pasien yang mengalami gejala sama. Kolega Coetzee juga melaporkan hal yang sama terhadap pasien-pasiennya. Tingkat rawat inap rumah sakit di Afrika Selatan juga mengalami peningkatan, tetapi bukan eksklusif diakibatkan oleh varian omicron, melainkan jumlah keseluruhan kasus.

Menurut data WHO, seseorang yang pernah mengalami positif Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi tertular varian Omicron. Vaksin masih diperlukan untuk mengurangi keparahan Covid-19 dan kematian.

Secara umum, data menyangkut varian Omicron masih kurang, termasuk tingkat penularan, gejala, hingga keparahan penyakit. WHO masih bekerja sama dengan berbagai peneliti di seluruh dunia untuk mempelajari varian Omicron lebih lanjut.

Baca: Varian Omicron Perburuk Pandemi Covid-19? Ini 6 Analisa WHO

DINA OKTAFERIA

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

19 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

20 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

39 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

39 hari lalu

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.

Baca Selengkapnya

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

40 hari lalu

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

40 hari lalu

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya