Gejala dan Faktor Risiko Pradiabetes yang Perlu Anda Ketahui

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 15 Desember 2021 11:22 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pradiabetes merupakan tingginya kadar gula darah (tidak normal), namun tidak cukup tinggi untuk mencapai kondisi diabetes tipe 2. Saat mengalami pradiabetes, seseorang lebih rentan menuju kondisi diabetes tipe 2, maka itu penting mengenali gejala dan faktor risiko pradiabetes berikut ini.

Dilansir dari mayoclinic.org, pradiabetes biasanya tidak memiliki tanda atau gejala apa pun. Namun, salah satu kemungkinan tanda pradiabetes yaitu menggelapnya kulit di area tubuh tertentu (mencakup leher, ketiak, siku, lutut, dan buku-buku jari).

Bagaimana dengan faktor risiko pradiabetes?

Melansir dari webmd.com, seseorang lebih rentan terkena pradiabetes apabila berusia di atas 45 tahun, banyak makan daging merah dan olahannya, minum minuman manis, jarang makan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Selain itu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, memiliki kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah, dan kolesterol LDL tinggi, jarang berolahraga, memiliki diabetes gestasional atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon, memiliki sindrom ovarium polikistik, dan memiliki masalah tidur (seperti sleep apnea).

Bagaimana mendiagnosa pradiabetes?

Dilansir dari medlineplus.gov, pradiabetes dapat didiagnosa dengan beberapa cara berikut ini:

1. Melakukan tes glukosa plasma puasa (FPG), yang mengukur gula darah pada satu titik waktu. Sebelum dilakukan tes, pasien diwajibkan berpuasa (tidak makan atau minum) minimal selama 8 jam.

Nantinya hasil tes diberikan dalam mg/dL (miligram per desiliter), meliputi: Level normal adalah 99 atau lebih rendah, kondisi pradiabetes ialah 100 hingga 125, dan kondisi diabetes tipe 2 sebesar 126 ke atas.

2. Melakukan tes A1C yang mengukur gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir. Hasil tes A1C diberikan sebagai persentase, semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi kadar gula darah. Hasilnya, tingkat normal berada di bawah 5,7 persen, pradiabetes antara 5,7 hingga 6,4 persen, dan diabetes tipe 2 di atas 6,5 persen.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Diagnosa Prediabetes, Tak Mengubah Perilaku Pengidap

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

4 hari lalu

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

Berikut tips yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam memilih produk moisturizer.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

5 hari lalu

Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

Kandungan berbagai vitamin dan mineral dalam buah-buahan ini dapat membantu kulit menjadi sehat, cerah, dan terawat.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

6 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

6 hari lalu

Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

Teknik yang tepat dalam mencukur bulu ketiak dapat membuat perbedaan besar dalam kenyamanan dan hasil akhirnya.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

11 hari lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

11 hari lalu

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

12 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya