Mengenali Beragam Gangren Berikut Gejala serta Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 Desember 2021 06:20 WIB

Kulit kemerahan dan gatal, batuk berulang, ataupun diare adalah beberapa reaksi alergi pada tubuh.

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mengalami keadaan di mana jaringan tubuh Anda mati setelah terjadi luka atau masalah kesehatan lain yang berpengaruh pada sirkulasi darah? Bisa jadi ini adalah gangren. Melansir dari www.webmd.com saat jaringan pada tubuh Anda mati selepas kehilangan darah dikarenakan infeksi, cedera, ataupun penyakit, ketika itulah gangren terjadi. Paling ekstrem gangren dapat terjadi di jari tangan, jari kaki, serta anggota badan, selain itu dapat juga terjadi di organ dan otot.

Seluruh keadaan yang dapat membuat aliran darah menurun, bisa menaikkan peluang terkena gangren, seperti diabetes, arteri yang menyempit, penyakit arteri perifer, radang dingin yang serius, merokok, trauma atau cedera serius, obesitas, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. Dilansir dari my.clevelandclinic.org gengren memiliki gejala yang beragam tergantung pada penyebabnya. Adapun gejala umumnya ialah kulit yang pucat dan dingin, hilangnya perasaan pada area yang terkana, rasa sakit yang bisa jadi ada atau tidak ada pada area yang terkena, serta pada era yang terkana kulit menjadi merah dan membengkak.

Selain itu ada pula tanda dan gejala lain yang mungkin terjadi apabila infeksi bakteri menjadi penyebab gengren. Di antaranya ialah demam, panas dingin, selera makan yang hilang, napas dan detak jantung menjadi cepat, pusing, pada area yang terkana mengalami sakit yang parah.

Selain itu juga adanya luka dan lecet yang mengeluarkan darah serta nanah yang baunya busuk, suara berderak ketika kulit ditekan yang artinya terdapat penumpukan gas di jaringan, dan ketika mati warna kulit berubah dari merah menjadi cokelat lalu menjadi ungu kemudian menjadi hitam.

Melansir dari www.mayoclinic.org, gangren yang bisa terjadi di kantong empedu ini apabila Anda mempunyai jenis gangren yang berpengaruh pada jaringan di bawah permukaan kulit seperti gangren gas atau gangren internal, kemungkinan Anda akan demam ringan dan umumnya merasa tidak sehat. Lalu jika kuman yang menjadi penyebab gengren menyebar ke seluruh tubuh, maka bisa terjadi syok septik yang memiliki tanda dan gejala seperti tekanan darah rendah, demam, detak jantung cepat, pusing, sesak napas, serta kebingungan.

Advertising
Advertising

Penyebab terjadinya gangren, antara lain:

1. Kekurangan suplai darah, tanpa adanya suplay darah yang tepat, sel-sel tidak bisa bertahan hidup lalu jaringan pun membusuk. Darah merupakan penyedia oksigen dan nutrisi bagi tubuh yang juga memberikan sistem kekebalan tubuh atau antibodi untuk mencegah infeksi.

2. Penyebab gangren lainnya adalah infeksi bakteri yang tidak diobati.

3. Cedera traumatis, misalnya luka tembak atau luka akibat kecelakaan yang bisa menyebabkan luka tersebut terbuka sehingga memungkinkan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh. Ketika dimana bakteri yang menginfeksi jaringan tidak diobati maka terjadilah gangren.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Awas Covid-19 Bisa Sebabkan Gangren

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

4 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

5 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

6 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

7 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya