Waspadai MIS-C pada Anak Penyintas COVID-19

Reporter

Antara

Jumat, 21 Januari 2022 15:00 WIB

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc

TEMPO.CO, Jakarta - Multisystem inflammatory syndrom in children (MIS-C) adalah kondisi medis ketika bagian organ-organ tubuh pada anak mengalami peradangan, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan. Hingga saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belum mengetahui secara pasti penyebab MIS-C dan masih mempelajarinya melalui studi. Namun, beberapa anak yang mengalami MIS-C sebelumnya pernah terinfeksi COVID-19.

Spesialis anak Lucia Nauli Simbolon mengatakan kasus MIS-C termasuk jarang dijumpai. Menurut data yang ia himpun, MIS-C terjadi pada 0,14 persen anak yang terkena COVID-19. Meski sedikit, ia mengimbau orang tua tetap waspada dan terus memperhatikan kondisi kesehatan anak setelah terinfeksi COVID-19, setidaknya 2-4 minggu. Kondisi MIS-C tidak boleh dianggap remeh sebab dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi kritis hingga kematian.

“Memang sedikit, tapi jangan sampai itu terjadi di keluarga kita atau siapa pun yang terkena di 0,14 persen. Itu akan sedih sekali karena kondisi anak ini bisa sampai kritis dan meninggal dunia,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu.

Meski demikian, menurut CDC kebanyakan anak yang didiagnosis MIS-C kondisinya bisa menjadi lebih baik dengan menjalani perawatan medis. Lucia menjelaskan gejala MIS-C biasanya ditandai dengan kontraksi jantung yang melemah, kulit menjadi kemerahan, sesak napas, biasanya otak sulit on, saluran pencernaan mengalami efek seperti diare dan muntah, produksi urine pada ginjal berkurang, dan mata tampak kemerahan.

“Keluhan umumnya demam tapi ingat kalau ada keluhan yang gawat jangan sampai terlambat dibawa ke UGD,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Gejala yang dikategorikan gawat tersebut antara lain kesulitan bernapas, rasa nyeri atau tertekan pada dada, kebingungan, tidak bisa terjaga atau cenderung mengantuk terus menerus, muncul kebiruan atau pucat pada kulit, kuku, atau bibir, dan rasa nyeri perut yang berat.

Anak yang mengalami MIS-C harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dokter yang menangani akan melakukan tes laboratorium untuk memastikan tanda-tanda penyakit lain, termasuk tes untuk mengetahui gambaran disfungsi miokardium (EKG), bukti adanya koagulupati, hingga bukti terinfeksi COVID-19. Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah MIS-C adalah dengan melakukan upaya pencegahan infeksi COVID-19, termasuk penerapan protokol kesehatan sesuai standar.

“Mencegah MIS-C ini sama dengan mencegah COVID-19. Caranya tetap vaksinasi anak-anak, cegah anak dan keluarga dari COVID-19. Dan ternyata efektivitas vaksin ini sampai dengan 91 persen untuk mencegah terjadinya MIS-C akibat COVID-19,” papar Lucia.

Baca juga: Gejala Kritis Covid-19 pada Anak yang Orang Tua Perlu Tahu

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya