Kiat Self Reward tanpa Boros

Reporter

Antara

Rabu, 26 Januari 2022 19:30 WIB

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Self reward merupakan salah satu cara orang mengaktualisasi konsep self love atau mencintai diri sendiri. Bentuk self reward bisa bermacam-macam, mulai dari yang bersifat non-materi hingga materi. Psikolog klinis Inez Kristanti mengingatkan untuk selalu bersikap bijak setiap kali memilih bentuk self reward atau memberi penghargaan kepada diri sendiri agar tidak merugikan diri dan orang lain.

Self reward yang bentuknya materi, kita perlu bijak untuk menentukan apa yang tepat untuk kita. Saya juga tidak ingin teman-teman salah kaprah, misalkan jadi beranggapan kalau self reward itu jadi boros,” kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.

Self reward pada dasarnya bentuk apresiasi kepada diri sendiri yang bisa menimbulkan perasaan bermakna, bahkan bisa jadi menambah motivasi untuk kemudian hari. Membeli barang-barang tanpa berpikir panjang, bahkan hanya sekadar lapar mata dan merasa ketakutan tertinggal tren atau fear of missing out (FOMO), tidak bisa secara otomatis disebut self reward.

“Ketika mau memberikan reward untuk diri sendiri, kita pikirkan dulu, ini masih masuk akal atau tidak, masuk budget atau tidak. Mungkin tidak harus mahal-mahal, tapi apa yang bermakna untuk kita. Kadang hal-hal kecil atau barang-barang kecil itu bisa lebih bermakna,” ujar Inez.

Self reward juga bisa dilakukan tanpa melulu mengaitkannya dengan hal-hal material. Contoh, beri apresiasi dalam bentuk kata-kata afirmasi kepada diri sendiri atas pencapaian-pencapaian kecil yang sudah dilakukan dalam satu hari.

Advertising
Advertising

“Ada orang yang suka kalau dapat kata-kata afirmasi. Kadang kita menunggunya dari orang lain, pacar, atau pasangan. Tapi kenapa kita tidak beri itu ke diri sendiri?” tutur Inez.

Konsep self reward yang dimaknai secara salah kaprah juga bisa berdampak buruk pada perilaku atau kecenderungan yang merugikan orang lain, seperti self sabotage dan egois.

“Pada hakikatnya self love itu mencintai diri sendiri, artinya jangan sampai melakukan sesuatu yang justru menyakiti atau merugikan diri sendiri atau orang lain,” tutur Inez.

Dalam melakukan apapun yang dianggap sebagai self reward, Inez mengingatkan agar selalu memikirkan kembali efek jangka panjang, apakah akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Self reward-nya misalkan makan. Tapi malah memakan makanan yang tidak sehat dan porsi berlebihan. Dalam jangka panjang, mungkin pada akhirnya itu bisa memberikan dampak yang justru buruk untuk diri kita. Self reward malah berubah jadi bukan bersifat baik lagi,” ujarnya.

Baca juga: Terapkan Self Love dengan Cara Berikut

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

10 menit lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

3 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

7 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

52 hari lalu

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

52 hari lalu

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri

Baca Selengkapnya

Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

25 Februari 2024

Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

24 Februari 2024

Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

24 Februari 2024

Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.

Baca Selengkapnya