Stunting dan Obesitas Jadi Tema Hari Gizi Nasional, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 27 Januari 2022 16:38 WIB

Ilustrasi stunting. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta -Pada peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari lalu, pemerintah mengangkat tema tentang stunting dan obesitas.

Pemerintah mulai merencanakan pemberdayaan anak stunting dan obesitas di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Mengutip dari laman dinkes.karanganyarkab.go.id, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya.

Tak hanya itu, dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menimbulkan dampak pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko individu menderita obesitas, diabetes, stroke, dan jantung. Untuk mencegah hal ini, pemerintah mengarahkan untuk melakukan perbaikan gizi yang lebih diarahkan pada gizi seimbang.

Dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu 14%.

Sementara itu, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 target prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Target ini tetap sama pada 2024. Target ini menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan obesitas tidak naik.

Advertising
Advertising

“Dampak masalah gizi stunting dan obesitas berdampak jangka pendek dan jangka panjang karena kedua masalah gizi ini menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa yang berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus,” kata Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dr.Dhian Probhoyekti, SKM, MA dalam konferensi Hari Gizi Nasional ke-62 secara virtual pada 18 Januari lalu.

Untuk mengurangi jumlah stunting dan obesitas, Kementerian Kesehatan kemudian melakukan enam intervensi spesifik untuk melaksanakan Penerapan gizi seimbang, yaitu:

  • Promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
  • Promosi dan konseling menyusuiPemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak
  • Pemberian suplemen tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil dan remaja serta pemberian vitamin A
  • Penanganan masalah gizi dan pemberian makanan tambahan
  • Tatalaksana gizi buruk.

“Intervensi spesifik akan diikuti dengan strategi peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kualitas program, penguatan edukasi gizi dan penguatan manajemen intervensi gizi yang dilaksanakan di Puskesmas dan Posyandu,” sebut dr. Dhian ihwal mengatasi stunting.

WINDA OKTAVIA
Baca juga : Sejarah di Balik Hari Gizi Nasional pada Hari Ini 62 Tahun Silam

Berita terkait

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

4 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

6 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

6 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

7 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

8 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

9 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

9 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

18 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya