Jauhi 5 Gaya Hidup Berikut Agar Bisa Setop Sering Mengantuk
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 29 Januari 2022 15:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Terlalu sering mengantuk dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan performa kerja, atau bahkan mengganggu hubungan sosial.
Mengenali penyebab kondisi ini adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
Dilansir dari Verywell Health, terlalu sering mengantuk bisa disebabkan oleh berbagai aspek gaya hidup. Aspek-aspek tersebut antara lain :
- Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Makanan adalah sumber energi bagi tubuh. Jika sering melewatkan waktu makan, jarang makan makanan bergizi, atau banyak memakan makanan cepat saji, maka energi yang dihasilkan bagi tubuh mungkin tidak cukup.
Kantuk berlebihan dapat disebabkan oleh fluktuasi gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah serta kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, vitamin B12, dan vitamin D. Selain itu, konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur dan akhirnya menyebabkan rasa kantuk sepanjang hari.
- Kebiasaan Tidur yang Buruk
Penyebab paling umum sering mengantuk sepanjang hari adalah kebiasaan tidur yang buruk. Kebiasaan tersebut termasuk tidak menyisihkan cukup waktu untuk tidur, mencoba tidur di lingkungan yang tidak kondusif, kurangnya rutinitas sebelum tidur, berolahraga beberapa jam sebelum tidur, dan tidur siang.
Membuat pilihan yang lebih baik tentang lingkungan dan rutinitas sebelum tidur dapat membantu meningkatkan durasi dan kualitas tidur. Akan tetapi, jika cara tersebut tidak efektif, konsultasikanlah dengan penyedia layanan kesehatan.
- Jarang Melakukan Aktivitas Fisik
Menurut penelitian, tidak banyak melakukan aktivitas fisik dapat membuat seseorang mengalami gelisah serta memiliki kualitas tidur yang buruk karena dengkuran dan jeda dalam bernapas.
Selanjutnya : Gaya hidup yang kerap disebut kaum rebahan ini...
<!--more-->
Gaya hidup yang kerap disebut kaum rebahan ini juga dapat menyebabkan tingkat depresi yang lebih tinggi, peningkatan tingkat sindrom metabolik, dan peningkatan eksposur ke layar cerah.
- Melakukan Pekerjaan yang Terlalu Keras
Terlalu sering berolahraga atau terlalu memaksakan diri dengan cara lain dapat membuat tubuh sulit pulih dari kelelahan, tidak termotivasi, atau bahkan insomnia.
Gejala lain yang kerap menyertai aktivitas berlebihan termasuk penurunan kemampuan untuk melakukan sesuatu, depresi atau perubahan suasana hati, cedera, sering sakit, anxiety, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya kurangi intensitas berolahraga atau beri jeda pada diri sendiri untuk beristirahat dan memulihkan diri selama satu atau dua minggu.
- Stres
Stres dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Di sisi lain, kurang tidur juga dapat membuat kita menjadi lebih stres.
Menurut survei yang dilakukan oleh American Psychological Association, 43 persen orang dewasa mengatakan bahwa stres membuat mereka terjaga di malam hari. Penelitian tahun 2020 juga menyebutkan bahwa tidur malam yang nyenyak dapat membantu mempertahankan emosi positif falam menghadapi peristiwa yang menyebabkan stres.
Selain pengaruh 5 gaya hidup di atas, terlalu sering mengantuk juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti anemia, diabetes, hingga kanker. Jika perubahan gaya hidup tidak kunjung berhasil mengatasinya, maka berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan atau mintalah rujukan ke spesialis.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Mengantuk setelah Minum Kopi? Cek 3 Alasannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.