Mengenal 7 Jenis Psikoterapi untuk Gangguan Mental dan Emosional

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 19 Maret 2022 07:15 WIB

Arsip: Siswi menghadiri kelas psikoterapi setelah sebuah bom besar meledak di luar sekolah mereka, yang menewaskan sedikitnya 80 siswa di Kabul, Afghanistan 26 Mei 2021. Gambar diambil 26 Mei 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Psikoterapi merupakan metode penyembuhan bagi penderita berbagai gangguan mental dan emosional. Terapi ini membantu mengendalikan atau menghilangkan gejala gangguan, supaya pasien bisa hidup lebih bahagia dan sejahtera.

7 Ragam Psikoterapi

Mengutip American Psychiatric Association di situs psychiatry.org, ada beragam jenis pengobatan psikoterapi, umumnya dibedakan menjadi 7, meliputi:

1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi ini dapat membantu orang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku berbahaya. Untuk selanjutnya digantikan dengan pikiran dan perilaku fungsional yang lebih baik. Metode CBT membantu seseorang fokus pada masalah yang sedang dihadapi, dan cara menyelesaikannya.

CBT cukup efektif dalam mengobati berbagai gangguan, termasuk depresi, kecemasan, gangguan terkait trauma, dan gangguan makan.

Advertising
Advertising

2. Terapi interpersonal (IPT)

IPT adalah bentuk pengobatan jangka pendek, dan sering digunakan mengobati depresi. Ini membantu pasien memahami masalah interpersonal yang mendasari dan menyusahkan, seperti kesedihan yang belum terselesaikan, perubahan peran sosial atau pekerjaan, konflik dan masalah yang berkaitan dengan orang lain.

IPT dapat membantu orang belajar cara sehat mengekspresikan emosi dan meningkatkan komunikasi dengan orang lain.


3. Terapi perilaku dialektis

Terapi perilaku dialektis merupakan jenis CBT khusus yang membantu mengatur emosi. Ini umum digunakan pada mereka yang sering berpikiran bunuh diri kronis, gangguan kepribadian ambang, gangguan makan, dan PTSD.

Terapi perilaku dialektis akan mengajarkan keterampilan baru pada pasien untuk membantunya mengambil tanggung jawab pribadi, dan mengubah perilaku tidak sehatnya.

4. Terapi psikodinamik

Terapi psikodinamik memiliki gagasan: kesejahteraan mental seseorang dipengaruhi pengalaman masa kanak-kanak, berikut pikiran dan perasaan yang dialami secara berulang. Terapi ini bekerja dengan meningkatkan kesadaran diri dan mengubah pola trauma supaya hidup bisa lebih baik.

5. Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan bentuk terapi psikodinamik yang lebih intensif. Sesi biasanya dilakukan tiga kali atau lebih dalam seminggu.

6. Terapi suportif

Terapi suportif menggunakan bimbingan dan dorongan dalam membantu pasien mengembangkan sumber daya diri sendiri. Ini membantu mereka membangun harga diri, mengurangi kecemasan, memperkuat mekanisme koping, dan meningkatkan fungsi sosial dan komunitas.

Psikoterapi suportif hadir untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, yang pada gilirannya mempengaruhi sisa hidup penderita.

7. Terapi tambahan

Terapi tambahan biasanya dijadikan kombinasi beberapa psikoterapi sebelumnya. Terapi tambahan ini meliputi terapi bantuan hewan, terapi seni kreatif, dan terapi bermain.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Kenali Gejala dan Penyebab ADHD, Hiperaktif hingga Impulsif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

10 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

6 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

6 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

7 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

8 hari lalu

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

9 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya