Karakteristik Anak Hiperaktif, Bagaimana Menanganinya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 19 Maret 2022 15:40 WIB

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak seringkali cenderung penasaran dan ingin banyak tau akan sesuatu yang membuatnya banyak bergerak dan tak bisa diam. Namun bila sulit dikendalikan bisa jadi itu adalah tanda anak tersebut hiperaktif.

Hiperaktif ini merupakan kondisi ketika seseorang terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar. Dikutip dari healthline.com, hiperaktif seringkali merupakan gejala dari kondisi kesehatan mental atau fisik yang mendasarinya. Salah satu penyebab utama yang terkait dengan hiperaktif adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) .

Selain ADHD, beberapa kemungkinan penyebab lainnya hiperaktif pada anak maupun seseorang yaitu hipertiroidisme, gangguan otak, gangguan sistem saraf maupun gangguan psikologis.

Karakteristik umum yang sering tampak dari anak hiperaktif adalah kesulitan berdiam diri, berperilaku agresif, perilaku impulsif dan menjadi mudah terganggu.

Anak-anak yang hiperaktif mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Mereka mungkin juga menunjukkan perilaku impulsif seperti, berbicara tidak pada gilirannya, memukul siswa lain dan kesulitan tetap berada di kursi mereka.

Advertising
Advertising

Jika tidak diobati, hiperaktif bisa eaja mengganggu pekerjaan, sekolah, maupun hubungan pribadi. Ini mungkin merupakan tanda dari kondisi mendasar yang memerlukan perawatan. Hiperaktif pada anak bisa diatasi dengan beberapa cara, baik terapi maupun dengan resep obat.

Terapi perilaku kognitif atau Cognitive behavioral therapy (CBT) dan terapi bicara sering digunakan untuk mengobati hiperaktif. CBT bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku anak. Terapi bicara yaitu dengan mendiskusikan gejala anak dengan terapis. Terapis dapat membantu mengembangkan strategi untuk mengatasi hiperaktif dan mengurangi efeknya.

Atau mungkin anak perlu minum obat untuk membantu mengontrol hiperaktif. Obat-obatan ini dapat diresepkan dari dokter yang menangani dan memiliki efek menenangkan.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati anak hiperaktif yaitu, deksmetilfenidat (Focalin), dekstroamfetamin, amfetamin (Adderall), dekstroamfetamin (Dexedrine, Dextrostat), lisdexamfetamine (Vyvanse) dan metilfenidat (Ritalin).

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Kenali Gejala dan Penyebab ADHD, Hiperaktif dan Impulsif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

11 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

16 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

26 hari lalu

Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

31 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

42 hari lalu

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.

Baca Selengkapnya

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

53 hari lalu

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya

7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

55 hari lalu

7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

Saat ada masalah dalam hubungan orang pun mencari pendapat dan saran dari orang lain. Berikut saran terapis untuk membantu mengatasi masalah hubungan.

Baca Selengkapnya