TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua jenis obat untuk meredakan peradangan atau antiinflamasi, yaitu steroid dan nonsteroid. Kedua jenis obat ini berlainan manfaatnya untuk mengobati peradangan.

Perbedaan antiinflamasi steroid dan nonsteroid

1. Antiinflamasi steroid

Mengutip Medicine Net, hormon steroid sintetis terkandung dalam golongan obat kortikosteroid. Obat antiinflamasi itu berfungsi menekan peradangan untuk pemecahan lemak, karbohidrat, dan protein. Biasanya kortikosteroid digunakan untuk mengobati peradangan sendi, usus besar, asma, bronkitis, reaksi alergi dan ruam kulit.

Beberapa obat kortikosteroid antara lain kortison, prednison, dan metilprednisolon, dilansir Cleveland Clinic. Prednison termasuk jenis steroid yang paling umum digunakan sebagai pengobatan penyakit reumatik.

Steroid jenis ini digunakan untuk mengobati kondisi sistem pertahanan tubuh tidak bekerja secara tepat yang menyebabkan kerusakan jaringan. Manfaat kortikosteroid untuk meredakan masalah sendi, otot, dan tulang, pembuluh darah

2. Antiinflamasi nonsteroid

Nonsteroid untuk meredakan demam dan mengurangi peradangan seperti sakit kepala, cedera, radang sendi, kram menstruasi, dan nyeri otot. Obat antiinflamasi nonsteroid memblokir enzim atau siklooksigenase (COX).

COX 1 melindungi lapisan lambung dari asam pencernaan dan menjaga fungsi ginjal. Sedangkan, COX-2 diproduksi saat sendi terluka atau meradang. Kedua bentuk enzim ini mengurangi peradangan, nyeri, dan demam, tapi bisa menyebabkan efek samping gastrointestinal.

Biasanya jenis nonsteroid itu seperti aspirin, ibuprofen, dan natrium naproxen. Obat antiinflamasi nonsteroid digunakan untuk mengobati nyeri rheumatoid, osteoarthritis, tendonitis, nyeri otot, sakit punggung, gigi, nyeri asam urat.

BALQIS PRIMASARI

Baca: Kenali Efek Samping Ibuprofen sebelum Meminumnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.